Aviliani: Triwulan I, Ekonomi RI Tumbuh 6,5%
- Nur Farida Ahniar I VIVAnews
VIVAnews - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2012 diproyeksikan tetap berada pada angka 6,5 persen. Tingginya tingkat konsumsi masih menjadi indikator pendorong tumbuhnya ekonomi Indonesia.
Pengamat Ekonomi, Aviliani mengungkapkan, hal tersebut didorong laju inflasi pada kuartal pertama tahun ini yang masih rendah. Sebab, daya beli masyarakat tetap tinggi.
"Sama dengan kuartal I tahun lalu (6,5 persen). Konsumsi tetap tinggi, karena inflasi masih rendah, jadi tetap mendominasi," ujar Aviliani kepada VIVAnews di Jakarta, Senin 7 Mei 2012.
Aviliani menuturkan, yang menjadi sorotan adalah belanja pemerintah, khususnya belanja modal yang menurun pada akhir kuartal I-2012. Namun, penurunan tersebut dapat ditutupi oleh tingginya konsumsi masyarakat.
"Pada dua bulan pertama, konsumsi pemerintah juga baik, hanya setelah APBN-P 2012 saja agak lambat. Menurut aku, yang (konsumsi) masyarakat nngak terpengaruh," tambahnya.
Indikator lainnya yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, seperti terjadinya penurunan kinerja ekspor. Pengaruhnya masih dapat diredam dengan meningkatnya investasi pada kuartal I ini. "Hal tesebut, tercermin pada pertumbuhan kredit investasi dan konsumsi masyarakat," ungkapnya.
Investasi, menurutnya, masih akan terus meningkat sepanjang 2012 seiring membaiknya fundamental perekonomian Indonesia saat ini. Tentunya, dapat menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Investasi bidang tambang, onderdil kendaraan, jasa, hotel, restoran," tutur Aviliani.
Sebelumnya, Menteri keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan, tingginya investasi pada kuartal I-2012 karena kesepakatan perjanjian investasi pada tahun lalu mulai terealisasi. "Sehingga diharapkan pada tahun ini akan meningkat dibandingkan tahun lalu," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2012 masih mencapai 6,5 perseni. Sebab, pemerintah tetap mengandalkan konsumsi masyarakat sebagai indikator utama pertumbuhan ekonomi pada tahun ini.