Awas, Sindrom Pohon Natal

Pohon Natal di Grand Indonesia
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews - Beberapa hari lagi perayaan Natal, untuk memeriahkannya tradisi memasang pohon terang tentu tak boleh ketinggalan. Namun, Anda harus berhati-hati. Pasalnya, pohon cemara yang biasa dijadikan pohon Natal bisa memicu gangguan kesehatan.

Gangguan kesehatan mulai dari batuk, serak, tubuh lesu hingga insomnia. Kondisi ini dikenal dengan nama "Christmas Tree Syndrome" atau sindrom pohon Natal. Masalah ini dipicu oleh jamur yang tumbuh pada pohon cemara, yang sporanya menyebabkan masalah pernapasan saat dihirup.

Hal ini telah diteliti oleh tim dari Upstate Medical University, New York. Tim melakukan penelitian setelah melihat meningkatnya penyakit pernapasan pada minggu-minggu sebelum dan sesudah 25 Desember.

Mereka menganalisis bagian dari 28 jenis pohon Cemara. Termasuk bagian ranting dan kulit kayu, dari berbagai spesies. Ditemukan 53 kasus, dan dari jumlah tersebut, 70 persen dapat menyebabkan gejala hidung gatal, mata berair, batuk, sesak napas, nyeri dada, kemacetan sinus, kelelahan dan masalah tidur.

Beberapa jamur diidentifikasi bahkan dapat menyebabkan masalah paru-paru jangka panjang dan kondisi seperti bronkitis dan pneumonia. Jamur tumbuh secara alami pada pohon dan tumbuh subur di suhu hangat dalam rumah.

Tim peneliti juga melaporkan penelitian lain yang menemukan bahwa setelah pohon Natal dipasang selama dua minggu, jumlah spora jamur di udara meningkat signifikan.

Menurut dokter Lawrence Kurlandsky, kepala peneliti, ia telah merawat pasien yang gejalanya sangat jelas menunjukkan hubungan antara gangguan kesehatan yang dialaminya dengan pohon Natal mereka.

"Mungkin akan lebih baik jika tak memasang pohon Natal atau lebih baik pilih yang artifisial," kata dr. Lawrence Kurlandsky, seperti dikutip dari Telegraph.co.uk.