25 Tahun Lagi Indonesia Produsen Kayu

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan pendahulunya MS Kaban
Sumber :
  • Antara/ Jafkhairi

VIVAnews - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah menargetkan Indonesia akan menjadi negara penghasil kayu terbesar di dunia 25 tahun mendatang. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menggalakkan penanaman pohon minimal 10 pohon setiap warga.

“Jika seluruh rakyat dapat menanam 10 pohon dan merawatnya maka hutan Indonesia dapat di pulihkan kembali dalam waktu 30 tahun. Untuk mendukung upaya ini Saya tidak mengeluarkan ijin baru sejak tahun 2009,” jelasnya dalam pernyataan tertulis yang diterima VIVAnews.

Kementrian kehutanan sendiri mencatat kerusakan hutan yang terjadi selama 60 tahun terakhir sebesar 30 persen di seluruh propinsi. Setiap tahun, kerusakan hutan di Indonesia mencapai lebih dari 1,08 juta hektare (ha). Dengan tambahan kerusakan hutan sebanyak itu, luas hutan yang rusak di Indonesia saat ini mencapai 65 juta hektare atau sekitar 50 persen dari total luas hutan, yaitu sekitar 130 juta hektar.

"Saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara," kata Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan disela-sela diskusi dengan para blogger, Jumat, 14 Oktober 2011.

Menurut Zulkifli, tak heran jika luas hutan di Indonesia menyusut dengan cepat setiap tahunnya. Menurutnya, kerusakan hutan saat ini lebih banyak disebabkan oleh eksploitasi. Selain itu, kerusakan hutan juga diakibatkan konversi lahan menjadi perkebunan dan areal pertambangan yang tanpa mempertimbangkan daya lingkungan.

"Apalagi terjadi gerakan eksploitasi, konversi, dan alih fungsi terutama pada tahun 1998-2002," terangnya.

Otonomi daerah juga turut menyumbang kerusakaan hutang tersebut. Sebab, dengan gampang, pemerintah daerah izin kepada investor-investor asing. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan kebijakan yang mendasar dari pemerintah pusat hingga ke daerah guna mewujudkan kembali hutan Indonesia yang pernah menjadi pusat paru-paru dunia.

Kementrian kehutanan tahun ini menyediakan bibit sebanyak 500 juta batang bibit untuk menghijaukan kembali hutan Indonesia. “Bibit ini dapat di ambil di kementrian kehutanan dan dinas kehutanan diseluruh Indonesia dan tidak di kenakan biaya,” tambahnya.

Penggiat konservasi dari Sumatera Barat Herman Sugiarto, mencontohkan, kondisi hutan sudah sangat memprihatinkan seperti yang terjadi di Sempadan Danau Singkarak. Penyebabnya, hutan ini menjadi sasaran perambahan liar. Padahal, hutan di sekitarnya berstatus cagar alam yang dilindungi. Masalah tambah pelik karena pemerintah daerah setempat juga tak melakukan perbaikan hingga sekarang.