Kenali Pemicu Pigmentasi
- doc Corbis
VIVAnews - Warna kulit tidak merata? Tiba-tiba menemukan bintik-bintik hitam pada kulit? Jangan khawatir, bukan hanya Anda yang mengalaminya. Kondisi ini disebut pigmentasi yang terjadi di semua usia dan ras.
Anda tentu penasaran mengapa pigmentasi ini bisa terjadi. Seperti dilansir dari Times of India, ahli kulit asal India, dr. Sadhana Deshmukh menjelaskannya. Ia mengungkapkan kalau kulit adalah organ terbesar dari tubuh dan terdiri dari dua lapisan, epidermis atas dan dermis bawah.
Epidermis dan dermis dibagi menjadi dua lapisan. Lapisan bawah, yang disebut lapisan basal, mengandung organel yang disebut melanosome.
"Melonosome ini mengandung sel melanosit, yang menghasilkan pigmen yang disebut melanin. Warna kulit sangat tergantung pada melanin dan jumlah melanin dalam lapisan epidermis," kata dr Sadhana Deshmukh.
Ada dua jenis pigmentasi yang bisa terjadi pada kulit yaitu hypopigmentation dan hyperpigmentation. Hypopigmentation adalah penurunan pigmentasi kulit. Kondisi ini membuat beberapa area kulit lebih terang dibandingkan area disekitarnya.
Sedangkan, hyperpigmentation adalah kondisi terdapat area kulit menjadi berwarna lebih gelap daripada kulit normal di sekitarnya. Hal ini terjadi ketika melanin gelap berlebih.
Pemicu terjadinya pigmentasi ini bisa jadi karena genetik, paparan sinar matahari, stres, dan fluktuasi hormon karena hamil. Konsumsi pil kontrasepsi, menopause, resistensi insulin, serta perawatan kulit yang kasar juga bisa membuat pigmentasi kulit.
Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Terutama bagi yang tinggal di daerah tropis. Paparan sinar matahari, biasanya jadi pemicu utama.
Menggunakan krim yang mengandung sun protection formula (SPF) wajib dilakukan saat Anda keluar rumah untuk mengurangi risiko pigmentasi. Jika memang cuaca sangat panas, kenakan juga payung atau topi. (eh)