Mesin Pemecah Partikel CERN Pecahkan Rekor

Large Hadron Collider
Sumber :
  • connect.in.com

 

VIVAnews - Mesin pemecah partikel terbesar di dunia yang berada di Jenewa Swiss, baru saja membuat rekor baru.

Pada akhir pekan lalu, alat pemecah partikel raksasa CERN Large Hadron Collider (LHC) memecahkan rekor intensitas cahaya yang dipancarkannya, yang sebelumnya dipegang oleh mesin pemecah partikel milik AS, laboratorium Fermi National Accelerator Tevatron, yang berlokasi di Batavia, Illinois, AS.

Bila pada 2010, peneliti Fermilab hanya mampu menembakkan intensitas cahaya dengan luminositas 4,024 x 1032 cm-2s-1 maka para peneliti di Lab fisika CERN mampu membukukan rekor baru dengan luminositas 4,024 x 1032cm-2s-1.

Seperti dikutip dari situs Physorg, intensitas cahaya diukur dalam luminositas, menunjukkan berapa banyak tubrukan yang terjadi dalam sebuah akselerator partikel. Semakin tinggi luminositas, semakin banyak partikel yang mungkin bisa bertabrakan. 

"Intensitas cahaya adalah kunci sukses dari LHC, sehingga ini merupakan langkah yang sangat penting," ujar Director General CERN Rolf Heuer. "Semakin tinggi intensitas, berarti akan semakin banyak data, dan semakin besar peluang terjadinya penemuan," ia melanjutkan.

Mesin pemecah partikel adalah mesin yang sengaja dibuat untuk menubrukkan partikel-partikel. Dengan mesin ini, para ilmuwan ingin membuat sebanyak mungkin tabrakan partikel, untuk menemukan sesuatu yang jarang terjadi.

Misalnya saja partikel Higgs boson, yang selama ini diperkirakan sebagai partikel terkecil pembawa massa. Dalam fisika teori, partikel Higgs boson sering juga dikenal dengan sebutan 'Partikel Tuhan'. Namun, pada prakteknya, partikel tersebut belum juga ditemukan. 

Menurut Director for Research and Scientific Computing CERN, Sergio Bertolucci, mengatakan setelah peningkatan kemampuan LHC ada kegairahan baru di kalangan para peneliti. "Ada semacam perasaan kuat bahwa kami sudah dekat dengan sebuah penemuan baru," ujar Bertolucci.

LHC sendiri pertama kali beroperasi sejak 2009 dan dijadwalkan untuk terus beroperasi hingga akhir 2012. Mesin pemecah partikelnya melingkar sepanjang 27 km, berada di bawah permukaan tanah yang berlokasi di perbatasan antara Perancis dan Swiss.

Sementara akselerator partikel Tevatron, Fermilab yang merupakan mesin pemecah partikel terbesar kedua di dunia, hanya memiliki jalur pemecah partikel yang lebih pendek, yakni hanya sepanjang 6,3 kilometer. (sj)