Trafo Gandul Beroperasi, Listrik Jakarta Aman

Ilustrasi gardu listrik.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVAnews - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mulai mengoperasikan trafo interbus transformer (IBT) 500/150 kilo volt (KV) dengan kapasitas 500 mega volt ampere (MVA) pada gardu induk tegangan ekstra tinggi, Gandul-Cinere.

"Ini untuk meningkatkan pasokan ke subsistem Jakarta," kata Direktur Investasi dan Manajemen Risiko PLN, Murtaqi Syamsuddin, di Gandul-Cinere, Selasa 14 Desember 2010.

Pasokan tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari suplai listrik 1.025 mega watt (MV) bagi 2.250 pelanggan, guna penyambungan dan tambah daya bagi kelompok pelanggan bisnis dan industri di Jabodetabek. PLN menginvestasikan dana Rp150 miliar untuk keperluan itu.

Trafo interbus transformer merupakan satu dari lima pembangunan trafo sejenis selama 2010 dengan investasi Rp500 miliar.

Direktur Operasi Jawa-Bali, PLN, Ngurah Adnyana, menjelaskan pengoperasian trafo IBT tersebut dapat meningkatkan keamanan suplai listrik pada sistem Jawa-Bali, khususnya Jakarta. Selain itu, pengoperasian trafo akan meningkatkan fleksibilitas manuver beban dengan subsistem Jawa-Bali jika terjadi gangguan.

Trafo ini, dia menjelaskan, juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang hingga 15 ribu kilo liter atau setara dengan penghematan Rp50,4 miliar per bulan.

Hingga 2010, sistem kelistrikan Jawa-Bali mendapat pasokan daya 1.130 mega watt dengan masuknya PLTU Indramayu, PLTU Labuan, dan repowering PLTU Muara Karang. Selain penambahan lima unit trafo IBT, PLN juga mendapat tambahan 44 unit trafo 150 kilo volt dan 70 kilo volt dengan total kapasitas 2.520 MVA.

Beban puncak sistem Jawa-Bali saat ini mencapai 18.100 MW dan beban puncak Jakarta sekitar 5.500 MW.

Adapun pada 2011, PLN akan menambah kapasitas daya pasokan listrik Jawa-Bali hingga 4.710 mega watt. Penambahan kapasitas tersebut terutam di Indramayu, Pelabuhan Ratu, dan Suralaya 8. Namun, Adyana belum dapat menyebutkan alokasi dana yang akan digunakan. "Harus dihitung dulu tergantung kebutuhan," ujar dia.

PLN menganggarkan belanja modal sebesar Rp60 triliun pada 2011. Sedangkan pemerintah memberikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk PLN pada tahun depan sebesar Rp40 triliun.

Sementara itu, sisanya, menurut Direktur Keuangan PLN, Setio Anggoro Dewo, akan ditambah melalui kas dan penerbitan obligasi global (global bond).