Carrefour Siap Tinggalkan Asia Tenggara

Carrefour
Sumber :
  • carrefour.com

VIVAnews - Rencana Carrefour untuk keluar dari pasar Asia Tenggara memanaskan penawaran waralaba supermarket asal Perancis itu. Dikabarkan, Carrefour berencana untuk melepas bisnis supermarketnya yang menyebar di Thailand, Malaysia dan Singapura karena gagal meraih posisi dominan.

Seperti dikutip dari Thailand Business News, 3 Oktober 2010, analis menilai, Carrefour sulit bersaing dengan Tesco, waralaba supermaket Inggris dalam meraih pangsa pasar. Carrefour sendiri memiliki 43 toko di Thailand, 23 di Malaysia dan dua toko di Singapura.

Sektor Supermarket di Asia sendiri bernilai US$ 389 miliar pada tahun 2009. Sementara Analis Euromonitor International memperkirakan pertumbuhan bisnis ini mencapai 3,3 persen hingga tahun 2014. Adapun pertumbuhan bisnis supermarket secara global mencapai 2,1 persen.

Saat ini, Thailand telah dijejali oleh beberapa pemain internaional selain Tesco. Mereka adalah Aeon asal Jepang dan  Casino retailer asal Prancis.

Sementara itu, perusahaan lokal juga termasuk pemain besar. Misalnya Grup Central, yang merupakan perusahaan barang konsumen dan perusahaan manufaktur yang dimiliki oleh Berli Jucker PCL dan mayoritas dimiliki oleh perusahaan energi milik negara, PTT.

Menurut Kim Eng Securities strategi Mayuree Chowvikran, Berli Jucker PCL dan Casino cenderung menjadi penawar utama di Thailand. Singapura mungkin menjadi pasar yang lebih kecil tetapi memiliki populasi yang makmur, termasuk besar komunitas ekspatriat.

Sementara untuk pasar Malaysia, Menteri Perdagangan Malaysia mengatakan perusahaan hypermarket lainnya sudah menyatakan ketertarikan untuk mengambil alih Carrefour Malaysia.

Disebutkan, Chairul Tanjung juga berencana membeli kepemilikan Carrefour Malaysia dan Singapura. Chief Executive Officer Grup Para ini mengatakan saat ini perusahaannya masuk daftar tender pembelian.

Menurut Chairul, saham yang ditawarkan sampai 100 persen. Saat ini Chairul melalui bendera Para Group menguasai sekitar 40 persen saham PT Carrefour Indonesia.

Jika akhirnya menang, Chairul bakal menggandeng perusahaan Malaysia gunabekerja sama mengelola Carrefour dengan membentuk joint venture.

Bisnis Carrefour di Malaysia dan Singapura saat ini diperkirakan bernilai US$ 350 juta sampai US$ 400 juta. Raksasa hipermarket dunia ini memutuskan menjual bisnis mereka di Asia Tenggara karena ingin lebih berfokus mengembangkan usaha di India dan China, yang dianggap prospek pasarnya lebih besar. (adi)