Sulitnya Melawan Godaan Mi Instan
VIVAnews - Mengubah kebiasaan buruk bukan perkara mudah. Bahkan, untuk hal-hal sepele seperti berhenti mengonsumsi mi instan. Banyaknya informasi mengenai dampak buruk menu cepat saji itu tak cukup membuat takut para penikmatnya.
Seperti yang dialami salah satu kontestan Soyjoy Healthylicious, Wulan. Ia tak berhenti mengonsumsi mi instan meski paham dengan dampak buruknya. "Wangi mi instan yang menguap ke mana-mana sulit saya hindari," katanya.
Itulah mengapa creative director sebuah perusahaan swasta itu harus berjuang keras untuk mewujudkan resolusi hidup sehat dalam reality show itu. Selain harus melawan godaan makan mi instan, ia juga harus berhenti begadang, merokok, dan mengonsumsi pizza kegemarannya.
Tiga kontestan lainnya yaitu, Sazkia, Prima, dan Dimas harus berjuang melawan kebiasaan buruk ngemil coklat di saat bekerja. Dimas harus menyingkirkan coklat yang selalu tersimpan di laci kerjanya. "Kalau saya selalu menyetok coklat dalam tas," Prima menimpali.
Lain lagi dengan Anatya dan Nasta Linda yang mudah tergoda dengan makanan cepat saji (junk food) dan jajanan manis tinggi kalori. Kebiasaan buruk mengonsumsi dua makanan itu membuat mereka sulit menjaga berat badan ideal. "Belum lagi, kelebihan berat badan memicu berbagai penyakit," ujar Anatya.
Pasangan Yuliana Tan atau Yutan dan Aria juga mengikuti reality show yang ditampilkan secara online melalui website khusus itu untuk mendapatkan berat badan ideal dalam waktu singkat. Pasangan itu ingin tampil sempurna di hari pernikahan mereka. "Saya ingin berhenti merokok dan hidup sehat sebelum menikah," ujar Aria.
Dua kontestan lainnya, Riri dan Natali, memiliki masalah tak tahan dengan godaan cemilan manis yang dijajakan di sekitar mereka. Di usia 26 tahun, Riri bahkan memiliki kadar kolesterol tinggi. Mereka selalu menjadikan kesibukan di kantor sebagai alasan sulit mengatur nafsu makan.
Selama tiga bulan mereka akan diberikan fasilitas pendukung untuk mewujudkan resolusi hidup sehat seperti medical check-up, kelas kebugaran, konsultasi ahli gizi, dan perawatan tubuh. Dengan menulis aktivitas keseharian, mereka akan berlomba menggalang dukungan dari para pengunjung di dunia maya. (ina)