Ini Bedanya Menabung Konsumen Berpenghasilan Tinggi dan Rendah

Menabung.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Rumah.com, anak usaha startup teknologi properti asal Singapura PropertyGuru Group, mengemukakan bahwa membayar uang muka kredit perumahan rakyat (KPR) menjadi masalah tersendiri bagi sebagian konsumen. Oleh karena itu, berbagai strategi dilakukan untuk mempersiapkan uang muka pembelian properti.

Sebagaimana hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021, mayoritas atau sekitar 59 persen responden menyatakan mereka mulai menabung sebelum mencari rumah.

Baca: Satelit dan Kecerdasan Buatan Bisa Memprediksi Wabah Kolera

Sedangkan 25 persen responden menyatakan bahwa mereka mulai menabung setelah memperkirakan biaya untuk membeli rumah. Sementara 11 responden mulai menabung setelah memutuskan properti yang akan dibeli dan 5 persen responden meminta dana dari orangtua maupun keluarga untuk membayar uang muka.

"Strategi mulai menabung sebelum mencari rumah paling banyak dipilih oleh konsumen berpenghasilan tinggi. Sedangkan strategi mulai menabung setelah memperkirakan biaya untuk membeli rumah paling banyak dipilih oleh konsumen berpenghasilan rendah," kata Country Manager Rumah.com, Marine Novita, Kamis, 25 Februari 2021.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 17-18 Februari 2021 memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,5 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 2,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25 persen.

Selain itu, BI juga memutuskan untuk melonggarkan rasio Loan to Value/Financing to Value (LTV/FTV) Kredit/Pembiayaan Properti menjadi paling tinggi 100 persen untuk semua jenis properti. Marine menjelaskan bahwa penurunan BI7DRR menjadi 3,5 persen ini tercatat sebagai rekor suku bunga acuan terendah sejak adanya BI7DRR.

Sementara penetapan LTV dan FTV sebesar 100 persen untuk kredit properti memungkinkan seluruh kebutuhan dana dalam memperoleh kredit properti ditanggung oleh bank alias konsumen tidak perlu lagi membayar uang muka.

Dua kebijakan baru BI ini sesuai dengan hasil Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2021, di mana responden menyatakan keinginannnya agar pemerintah mengeluarkan kebijakan dan tindakan di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, terutama agar bisa menurunkan angsuran KPR dinyatakan oleh 85 persen responden.

Sementara 67 persen responden mengemukakan harapan agar pemerintah bisa menurunkan besaran uang muka. "Selain itu ketidakmampuan membayar uang muka memang menjadi hambatan konsumen atau kesulitan yang dihadapi ketika mengambil KPR. Hal tersebut seperti dinyatakan oleh 42 persen responden," jelas Marine.

Bukan itu saja. Rumah.com ditunjuk sebagai penyedia teknologi untuk pameran properti virtual yang bertajuk Anniversary PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Solusi Properti Expo pada 27 Februari hingga 31 Maret 2021.

Marine mengaku gembira atas penunjukan tersebut dan siap menghadirkan teknologi seperti tur virtual dan sistem sales terintegrasi, sehingga memungkinkan BTN untuk menghimpun 71 pengembang dan memudahkan pencari rumah dalam memilih hunian melalui https://btnpropertiexpo.com/.