Vaksin Sputnik V Mulai Jadi Primadona
- Pixabay/PhotoLizM
VIVA – Vaksin menjadi sorotan masyarakat di seluruh dunia, terkait dengan upaya penghentian pandemi akibat virus COVID-19. Beberapa negara sudah mulai memproduksi, seperti Jerman, China, Amerika Serikat, dan Rusia.
Jenis vaksin Sputnik V dari Rusia dikabarkan sedang jadi primadona, di mana produk ini mulai dipesan oleh banyak negara. Jumlahnya sudah mencapai ratusan juta dosis.
Dilansir dari Livemint, Minggu 3 Januari 2021, India disebutkan sudah memesan 100 juta dosis vaksin tersebut, sementara Brasil 50 juta dosis dan Meksiko 32 juta dosis. Negara lain yang juga tertarik untuk melakukan pemesanan takni Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Argentina, dan Filipina.
Tak hanya itu, ada beberapa negara yang juga ingin memproduksi vaksin buatan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) tersebut.
Salah satunya yakni GL Rapha asal Korea Selatan, yang setuju untuk memproduksi 150 juta dosis per tahun. Kemudian, Wakil Presiden Venezuela, Delcy Rodriguez menawarkan ke Rusia untuk melokalkan produksi vaksin Sputnik V, setelah uji coba tahap 3 dari 1.500 vaksin serta 500 plasebo di negara tersebut selesai.
“Sekarang penting untuk memperkuat kerja sama dan kemitraan internasional, serta memastikan produksi vaksin Sputnik V yang cukup. Kami berterima kasih kepada mitra kami di GL Rapha atas kerja sama dan upayanya,” ujar Chief Executive Officer RDIF, Kirill Dmitriev.
Selain Korsel dan Venezuela, India juga berminat untuk membuat vaksin tersebut secara lokal. Demikian pula dengan Turki, di mana Kementerian Kesehatan mereka ingin membuat vaksin Sputnik V setelah uji coba tuntas.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menyatakan bahwa Sputnik V sudah didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan. Ia berharap, vaksin itu dapat segera digunakan negara mitra Rusia untuk mengatasi pandemi, termasuk Indonesia.
“Saya ingin menegaskan kembali, bahwa Rusia siap untuk bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemiCOVID-19,” tuturnya.