Video Adegan Seks di Israel jadi Viral, Staf PBB Diskors Tanpa Gaji
- bbc
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menskors dua pegawainya tanpa digaji terkait tudingan adegan hubungan seks di mobil PBB di Israel.
Dalam rekaman video yang viral di media sosial, kedua pria itu tampak berada di mobil bertanda PBB yang diparkir di tepi jalan dekat pantai di Tel Aviv.
Seorang perempuan bergaun merah juga terlihat dalam tayangan video. Dia tampak sedang dipangku salah seorang pria di jok belakang mobil.
Setelah video berdurasi 18 detik itu banyak dibagikan di medsos bulan lalu, PBB melancarkan investigasi.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dirinya "terkejut dan sangat terganggu" oleh tayangan tersebut.
Berdasarkan investigasi, identitas kedua pria kini telah diketahui. PBB mengatakan kedua pria itu adalah staf Organisasi Pengawasan Gencatan Senjata PBB (UNTSO), badan pengawas militer PBB yang berbasis di Israel.
Keduanya, menurut PBB, telah diskors tanpa mendapat gaji sampai investigasi atas insiden itu benar-benar rampung.
Kepada BBC, Dujarric mengatakan bahwa tindakan skors terhadap kedua pria itu patut dilakukan "mengingat betapa seriusnya tuduhan gagal menerapkan standar perilaku pegawai sipil internasional".
"UNTSO kembali melakoni rangkaian aksi peningkatan kesadaran untuk mengingatkan para personel mengenai kewajiban mereka pada Tatanan Perilaku PBB," kata Dujarric.
PBB mempunyai rangkaian kebijakan yang ketat perihal hubungan seks di antara pegawainya.
Staf PBB terancam diberikan sanksi jika mereka kedapatan melanggar aturan perilaku. Mereka bisa direpatriasi ke negaranya atau dilarang mengikuti operasi penjagaan perdamaian PBB. Namun, menjadi tanggung jawab negara asal mereka untuk menempuh langkah hukum lanjutan.
PBB mendapat sorotan selama beberapa tahun terakhir terkait tuduhan pelanggaran aturan soal seks yang dilakukan penjaga perdamaian dan staf lainnya.
Pada 2019, ada 175 tuduhan eksploitasi dan pelecehan seks terhadap sejumlah staf PBB, menurut sebuah laporan.
Dari semua tuduhan itu, 16 punya bukti kuat, 15 tidak ada bukti, dan lainnya sedang diinvestigasi.
Sekjen PBB Antonio Guterres berikhtiar menempuh pendekatan "tiada toleransi" terhadap pelanggaran aturan soal seks yang dilakukan staf PBB.