Harga Daging Ayam Dongkrak Inflasi Juni 2020 Sebesar 0,18 Persen
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan inflasi terjadi pada Juni 2020 sebesar 0,18 persen. Inflasi tahun kalender Januari-Juni 2020 tercatat sebesar 1,09 persen dan secara tahunan 1,96 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, berdasarkan pemantauan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dilakukan di 90 kota, inflasi terjadi di 76 kota, sedangkan 14 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi, kata dia, terjadi di Kendari sebesar 1,33 persen dan terendah di Makassar sebesar 0,01 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Ternate sebesar 0,34 persen dan yang terendah di Padangsidimpuan sebesar 0,02 persen.
Dia mengatakan, inflasi tersebut terjadi utamanya karena terjadinya kenaikan harga daging ayam ras yang cukup pesat di 86 wilayah IHK. Misalnya, kata dia, tertinggi di Gunungsitoli yang naiknya hingga 41 persen dan di Lhokseumawe sebesar 37 persen.
"Sehingga pada bulan ini daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi Juni 2020," kata dia saat telekonferensi, 1 Juli 2020.
Berdasarkan komponennya, inflasi inti pada bulan itu tercatat sebesar 0,02 persen, dengan andil 0,01 persen. Harga-harga bergejolak atau volatile food mengalami 0,77 persen, dengan andil 0,13 persen.
"Bahwa ada kenaikan daging ayam ras yang beri andil ke inflasi 0,14 persen, telur ayam ras 0,04 persen," ucap dia.
Adapun harga-harga yang diatur oleh pemerintah atau administered price mengalami 0,22 persen dengan andilnya 0,04 persen. Itu, kata dia lebih disebabkan adanya kenaikan tarif angkutan udara.
"Karena tadi ada kenaikan tarif angkutan udara yang memberi andil ke inflasi 0,02 persen, angkutan antar kota 0,01 persen kemudian tarif kendaraan roda dua online 0,01 persen," tegas Suhariyanto.