Kemenkeu dan BI Berbagi Beban Tanggung Biaya Penanganan Covid-19

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa pembagian beban atau burden sharing biaya antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk penanganan wabah virus corona (covid-19) sudah dalam tahap finalisasi. 

Sri mengatakan, dari sisi skema telah terpetakan kebijakan yang juga dikenal dengan istilah burden sharing atau sharing the pain tersebut. Bank Indonesia dikatakannya akan menanggung beban bunga untuk pembiayaan anggaran, khususnya sektor publik.

"Hal-hal yang sifatnya berhubungan dengan public goods, langsung akan dilakukan burden sharing yaitu untuk bidang kesehatan, perlindungan sosial dan dukungan sektoral pemerintahan daerah akan kita burden sharing dengan BI yaitu BI akan tanggung mungkin sampai dengan 100 persen beban bunganya," kata dia di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin, 29 Juni 2020.

Dia mengatakan, dari total kebutuhan pembiayaan utang untuk penanganan covid-19 yang mencapai Rp903,46 triliun, maka dengan asumsi suku bunga di pasar atau market rate sebesar 7,36 persen, beban bunga utang atas pembiayaan utang penanganan covid-19 adalah Rp66,5 triliun per tahun.

Dengan demikian, melalui skema burden sharing, maka BI dikatakannya akan menanggung Rp35,9 triliun atau 53,9 persen dari dari total beban bunga utang. Namun, dengan catatan yang terkait dengan sektor publik, 100 persennya ditanggung BI.

"Bagi yang sifatnya manfaat publik ditanggung BI 100 persen bunganya, yang non-publik akan kita gunakan diskon satu persen dari BI-7 Day Reverse Repo Ratenya. Yang non-publik akan ditanggung pemerintah, kami kalkulasi bersama BI mengenai skema burden sharing ini di mana 53,9 persen total beban bunga akan ditanggung BI," tegas dia.

Adapun yang masih dalam tahap finalisasi, dikatakan Sri adalah perhitungan komponen pembagian beban tersebut. Misalnya, selain sektor publik, ada rincian untuk sektor non-publik, diantaranya pembiayaan untuk penanganan dampak covid-19 di sektor korporasi, UMKM dan lainnya.

"Nah kami sekarang sedang bersama BI finalisasi perhitungan komponen ini dan berapa yang issuence ke market dan issuence private placemnet dari BI, ini yang sedang kami finalkan dengan Pak Gubernur (Perry Warjiyo)," ungkap Sri.