Wamenlu: Pandemi Covid-19 Pengaruhi Negosiasi Dagang Internasional
- Kementerian Luar Negeri RI
VIVA – Merebaknya virus corona (Covid-19) di berbagai belahan dunia sangat berpengaruh ke berbagai macam aspek. Salah satunya yakni terkait kerjasama secara internasional dalam hal ini adalah perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA).
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar, mengatakan pandemi Covid-19 cukup mengganggu kegiatan perekonomian internasional. Hambatannya yakni terkendala sejumlah pertemuan yang mesti dibatalkan atau ditunda karena anjuran physical distancing atau tak boleh berkerumun satu sama lain.
"Kalau dari segi momentumnya saya kira lebih terganggu karena tak bisa melakukan pertemuan negosiasi secara fisik, temu muka. Saya rasa pengaruhnya lebih terbatas," kata Mahendra, dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh I'm GenZ bertema 'Politik Luar Negeri Bebas Aktif Indonesia Pasca Pandemi' Rabu 17 Juni 2020.
Mahendra mengatakan, dampak tersebut perlahan bisa diatasi dengan adanya alternatif untuk melakukan pertemuan seperti salah satunya dengan cara virtual dan semacamnya. Diharapkan dengan memanfaatkan teknologi, sedikit demi sedikit masalah yang ada bisa diatasi.
"Memang kemudian kita jembatani dengan pertemuan seperti ini, virtual dan itu dilakukan dan kita harap tidak terlalu banyak terpengaruh dan terganggu," ujar mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu.
Selain Free Trade Agreement, Mahendra juga berbicara mengenai nasib negosiasi Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) di masa Pandemi ini. Mahendra berharap negosiasi IEU CEPA dan juga dengan organisasi lainnya seperti RCEP tidak begitu terkendala pandemi.
"Disamping yang dengan Uni Eropa juga kita mengharapkan negosiasi dengan negara-negara Asean dan mitra utama Asean yang disebut dengan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) itu bisa diselesaikan segera Karena momentumnya masih ada," kata Mahendra.