IHSG Diramal Lanjutkan Penguatan di Awal Pekan, Ini Faktornya

Suasana di lantai Bursa Efek Indonesia saat IHSG di kisaran level 6.200 (foto ilustrasi)
Sumber :
  • VIVAnews/M Ali Wafa

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG memerah di level 4.877 pada pembukaan perdagangan Senin 15 Juni 2020. Posisi itu melemah 2 poin atau 0,05 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat 12 Juni 2020 di level 4.880.

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi memprediksi, IHSG pada perdagangan hari ini masih akan berpotensi melanjutkan penguatan.

"OJK menegaskan kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat, di mana hingga April tahun ini CAR perbankan buku III dan V masih relatif tinggi dengan rata-rata 20 persen berbanding batas regulasi 8 persen," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin 15 Juni 2020.

Lanjar menjelaskan, hal itu diutarakan OJK, setelah sebelumnya saham-saham perbankan ramai dijual investor usai Bank Bukopin diisukan kekurangan modal dan pemerintah menyarankan bank BUMN besar untuk mengakuisisi sebagian kepemilikannya

Selain itu, faktor lainnya adalah dukungan pemerintah Amerika Serikat terhadap perekonomian, yang dinyatakan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, mengenai ketidakharusan mematikan perekonomian atau lockdown ketika kekhawatiran muncul karena gelombang kedua virus corona.

"Sehingga secara teknikal IHSG rebound tepat di level support MA20, sebagai indikasi cukup kuat penguatan lanjutan di awal pekan," ujarnya.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.778,71 hingga 4.717,91.

"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975,54 hingga 5.097,14," kata Nafan.

Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.

"Terlihat bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.