Roket 'Taksi' SpaceX Meluncur ke Luar Angkasa Bawa Dua Astronot NASA
VIVA – Roket atau pesawat luar angkasa ulang alik swasta buatan SpaceX, telah berhasil menerbangkan dua astronot NASA ke orbit sejak Sabtu, 30 Mei 2020. Perusahaan milik Elon Musk tersebut berhasil menerbangkan roketnya pada pukul 15.22 waktu setempat.
Dilansir BBC, peluncuran tersebut merupakan pertama kalinya pesawat ulang alik kembali mengudara dari tanah Ameria Serikat, setelah terhenti sejak sembilan tahun lalu. Roket yang dinamai Falcon-9 itu diterbangkan oleh dua Astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken.
Baca: NASA Luncurkan Misi Berawak Mei 2020, Pertama Kalinya dalam 1 Dekade
Dengan peluncuran bersejarah itu, Hurley dan Behnken tidak hanya menerbangkan roket dengan sistem kapsul terbaru saja, melainkan juga menginisiasi model bisnis baru dari NASA. Sebab, NASA tidak lagi terbang dengan roketnya sendiri melainkan hanya membeli layanan "taksi" yang ditawarkan oleh SpaceX.
Keberhasilan penerbangan dengan mekanisme bisnis model tersebut tidak hanya akan menjadikan SpaceX pemain tunggal. Perusahaan penerbangan raksasa, Boeing juga telah membuat kontrak dengan NASA untuk melakukan hal yang serupa dengan perusahaan Elon Musk tersebut.
"Saya pikir ini adalah sesuatu yang semestinya langsung memikat hati orang-orang, terutama mereka yang memiliki semangat eksplorasi. Dan, Amerika Serikat adalah destinasi dari semangat eksplorasi tersebut," kata dia usai menyaksikan peluncuran.
Kemampuan SpaceX tersebut, akan mengakhiri ketergantungan NASA terhadap roket maupun kapsul bikinan Rusia. Sebab, roket tersebut telah mampu membawa astronot NASA sampai ke Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Stations (ISS).
Hal tersebut menjadi poin penting yang disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat menyaksikan peluncuran roket tersebut di Pusat Luar Angkasa Kennedy, Florida, AS. Pesawat tersebut meluncur dengan waktu 19 jam hingga tiba di ISS.
"Para pemimpin masa lalu menempatkan AS memelas kepada negara-negara asing untuk mengirim astronot kita ke orbit. Tidak lagi. Hari ini kami sekali lagi dengan bangga meluncurkan astronot Amerika dengan roket Amerika yang terbaik di dunia dari sini, dari tanah Amerika." kata Trump.
Roket Falcon itu sebelumnya sempat tertunda untuk terbang pada pertengahan pekan ini akibat cuaca buruk. Namun, dengan cuaca yang cukup baik saat peluncuran kemarin, roket tersebut mampu dengan baik lepas landas dari landasan 39A dan tiba di ISS hari ini, Minggu, 31 Mei 2020 waktu setempat.
Dragon merupakan kapsul sistem terbaru yang ditempati Hurley dan Behnken selama di dalam Falcon-9. Kapsul itu memiliki teknologi otomatis untuk mendarat di ISS.
Walaupun demikian, dua astronot NASA tersebut juga harus mampu mengendalikannya secara manual bila diperlukan. Uniknya, Dragon tidak memiliki tuas kendali sebab seluruh pengoperasiannya dilakukan dengan menggunakan panel layar sentuh.
Hurley dan Behnken direncanakan akan berada di ISS selama satu sampai empat bulan ke depan sebelum kembali lagi ke bumi. SpaceX memiliki kontrak senilai US$2,6 miliar dengan NASA untuk menerbangan enam kru yang memiliki misi ke ISS.