Bangun Smelter Baru, Inalum Terbitkan Global Bond US$2,5 Miliar
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Holding Badan Usaha Milik Negara di sektor pertambangan, PT Indonesia Asahan Alumunium atau PT Inalum, telah sukses menerbitkan instrumen obligasi dalam dolar AS atau Global Bond senilai US$2,5 miliar. Angka itu setara nilai Rp37,5 triliun, dengan asumsi kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat
Menteri BUMN, Erick Thohir, mengapresiasi inovasi pendanaan yang dilakukan oleh BUMN, seperti misalnya melalui global bond semacam ini.
"Dengan ini terbukti bahwa dunia usaha internasional masih mempercayai perusahaan BUMN, yang sekarang terus berbenah demi meningkatkan daya saingnya, serta semakin transparan," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Selasa 12 Mei 2020.
Erick Thohir menambahkan, hal ini juga berarti bahwa secara umum, Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi juga masih dipercaya oleh dunia Internasional.
Diterbitkannya global bond oleh PT Inalum ini telah melengkapi penerbitan surat utang serupa yang sudah dilakukan PT Hutama Karya dengan nilai US$600 juta, dan PT Bank Mandiri Tbk senilai US$500 juta.
Dengan demikian dalam dua pekan terakhir, global bond yang sudah diterbitkan BUMN mencapai US$3,6 miliar, atau setara dengan Rp54 triliun.
Dalam penerbitan surat utang ini, Inalum yang sebelumnya mendapat rating Baa2 dari Moody's dan BBB- dari Fitch, menawarkan tiga jenis tenor investasi. Ketiganya yaitu tenor lima tahun, 10 tahun, dan 30 tahun.
Mengenai kuponnya, untuk tenor lima tahun ditawarkan dengan kupon 4,75 persen, untuk tenor 10 tahun 5,45 persen, dan yang 30 tahun ditawarkan dengan kupon 5,8 persen.
Penerbitan surat utang ini nantinya akan digunakan untuk refinancing bond yang jatuh tempo sebesar US$1 miliar, dan sisanya untuk pembiayaan berbagai proyek strategis yang akan digarap perusahaan.
Adapun proyek yang akan digarap PT Inalum diantaranya adalah pembangunan Smelter Grade Aluminasi Refinery di Mempawah berkapasitas 1 juta ton per tahun, PLTU Mulut Tambang.