Aspek Geopolitik Global Akan Bayangi Pelemahan IHSG Hari Ini
- VIVAnews/M Ali Wafa
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 4.657 pada pembukaan perdagangan Selasa 5 Mei 2020. Posisi itu menguat 52 poin atau 1,13 persen, dibanding penutupan perdagangan Senin 4 Mei 2020 di level 4.605.
Meski demikian, analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi menjelaskan, sejumlah koreksi IHSG pada pekan ini akan mengiringi pelemahan bursa saham global di awal Mei 2020.
"Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp121,53 miliar, sementara nilai tukar rupiah pun turun 1,46 persen ke level Rp15.100," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Selasa 5 Mei 2020.
Lanjar mengatakan, saham global memulai minggu ini dengan penurunan. Hal itu dikarenakan perselisihan Amerika Serikat-China berkobar lagi, ditambah Korea Utara dan Korea Selatan yang bertukar tembakan di perbatasan mereka.
"Geopolitik akan menjadi fokus investor mengesampingkan perkembangan pandemik virus corona. Sehingga, kami perkirakan IHSG mencoba berbalik menguat dengan support resistance 4.600-4.836," ujarnya.
Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.569,16 hingga 4.443,63.
"Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.747,88 hingga 4.975,54," kata Nafan.
Berdasarkan indikator, MACD masih dalam status pola golden cross di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak menurun di area netral.
"Terlihat pola bearish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support," ujarnya.