Akibat Corona, Jumlah Wisman ke RI Anjlok dan Cuma Ratusan Ribu
VIVA – Jumlah wisatawan mancanegara atau wisman yang datang ke Indonesia terbukti mengalami penurunan sangat dalam akibat mewabahnya virus corona (covid-19). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik jumlahnya tinggal ratusan ribu.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, jumlah wisman yang tercatat hingga Maret 2020, telah mengalami penurunan hingga mencapai 64,11 persen secara tahunan. Dari yang semula 1,31 juta kunjungan pada Maret 2019 menjadi hanya 470,9 ribu kunjungan.
"Bahwa pada Maret 2020 jumlah wisman turun drastis dan sekarang hanya tinggal 470,9 ribu. Kalau kita lacak data historisnya jumlah wisman ini hampir sama dengan jumlah wisman posisi 2007," kata dia saat telekonferensi, Senin, 4 Mei 2020.
Jika dibandingkan data Februari 2020, kata dia, jumlah kunjungan wisman turun sebesar 45,50 persen, terdiri dari wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 243,75 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 107,38 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 119,77 ribu kunjungan.
"Jadi meskipun pemerintah secara resmi mengumumkan pandemi covid awal Maret 2020 tetapi Februari sudah terjadi penurunan wisman yang tajam dan bisa diduga akan berdampak dalam ke sektor-sektor pendukung," tegas dia.
Persentase penurunan kunjungan wisman tertinggi tercatat di Bandara Sam Ratulangi, Sulawesi Utara yang mencapai 94,81 persen, diikuti Bandara Soekarno-Hatta, Banten turun 75,42 persen, dan Bandara Juanda, Jawa Timur turun 71,83 persen.
Berdasarkan catatannya, dari 470,90 ribu kunjungan itu, wisman yang datang dari wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling besar dibanding Maret 2019, yaitu sebesar 80,30 persen, sedangkan persentase penurunan paling kecil terjadi pada wisman yang datang dari wilayah Eropa, yaitu sebesar 48,71 persen.
Menurut kebangsaannya, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 113,85 ribu kunjungan, diikuti Timur Leste 86,28 ribu kunjungan, Australia 41,04 ribu kunjungan, Singapura 39,75 ribu kunjungan, dan Inggris 14,16 ribu kunjungan.
"Penurunan yang paling tajam dari Tiongkok, di sana turun 97,46 persen, dari Hong Kong 96 persen, Kuwait 80 persen dan hampir wisman dari semua negara mengalami penurunan tajam dan ini bisa disadari karena ada pembatasan aktivitas sosial ada lockdown di berbagai negara," tuturnya.