Virus Corona: Jerman Klaim Kendalikan Wabah Setelah Karantina 1 Bulan
Menteri kesehatan Jerman mengatakan wabah virus corona di negara itu kini terkendali usai karantina wilayah selama satu bulan. Jens Spahn mengatakan bahwa sejak 12 April, jumlah pasien yang sembuh secara konsisten lebih tinggi dari jumlah infeksi baru.
Tingkat infeksi turun ke 0,7 - yaitu setiap orang yang terinfeksi menularkan virus ke kurang dari satu orang lain. Di Jerman, 3.868 orang telah meninggal dunia karena Covid-19 - lebih sedikit dari di Italia, Spanyol, atau Prancis.
Namun, jumlah kematian masih meningkat di negara itu, begitu pula jumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi. Sejauh ini, hampir 134.000 orang di Jerman telah terinfeksi.
Level karantina bervariasi di berbagai wilayah Jerman - karantina paling ketat di negara bagian Bavaria dan Saarland.
Pada hari Rabu (15/04), Kanselir Angela Merkel mengumumkan langkah-langkah tentatif untuk mulai meringankan pembatasan. Beberapa toko kecil akan kembali buka mulai pekan depan dan sekolah-sekolah dijadwalkan buka pada awal Mei, dengan fokus pada siswa yang sebentar lagi akan melalui ujian.
Namun Merkel memperingatkan bahwa "tidak ada banyak marjin untuk kesalahan" dan bahwa "kehati-hatian harus tetap menjadi semboyan". Fasilitas olahraga dan hiburan, juga kafe dan restoran, akan tetap tutup selama waktu yang tidak ditentukan.
Jaringan laboratorium diagnostik di Jerman telah dipuji berbagai negara karena merespons cepat pandemi ini. Pada awal April, Jerman melakukan lebih dari 100.000 tes apusan (swab) dalam sehari, memungkinkan penelusuran lebih banyak pembawa virus corona dibandingkan negara-negara Uni Eropa lainnya.
Spahn mengatakan bahwa pada Agustus, perusahaan-perusahaan Jerman akan memproduksi hingga 50 juta masker sepekan untuk para pekerja kesehatan.
Pada Jumat (17/04), negara bagian Saxony menjadi negara bagian pertama di Jerman yang mewajibkan pemakaian masker di transportasi umum dan toko. Pemakaian masker juga wajib di jirannya Austria, Republik Ceko, dan Slovakia.
Perkembangan lainnya:
- China menyangkal telah menutup-nutupi angka kematian akibat virus corona, setelah merevisi jumlah orang meninggal di kota Wuhan, tempat virus corona pertama kali muncul, sebanyak 50% menjadi 3.869
- Di Spanyol, jumlah total kasus coronavirus terkonfirmasi pada hari Jumat (17/04) menanjak hingga 188.068, seiring angka kematian harian meningkat dari 551 ke 585. Otoritas Spanyol berjanji untuk menyertakan orang-orang yang meninggal di luar rumah sakit dalam laporan mereka
- Presiden Prancis Emmanuel Macron turut mempertanyakan cara China menangani wabah coronavirus, mengatakan ada hal-hal "yang terjadi tapi tidak kita ketahui" di China.