Kartu Prakerja Tahap I: 2 Juta Lolos, Cuma 200 Ribu Ikut Pelatihan
VIVA – Pemerintah telah mengumumkan jumlah peserta yang lolos verifikasi untuk bisa mengikuti program Kartu Prakerja tahap pertama atau batch I sebanyak 2,07 juta orang. Namun, kuota yang dibuka untuk bisa mengikuti pelatihan per minggu hanya sebanyak 200 ribu orang.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengatakan, sejak mulai dibukanya pendaftaran pada 11 April 2020 hingga penutupan batch I pada hari ini, Kamis, 16 April 2020, peserta yang mendaftar program tersebut mencapai 5,96 juta peserta.
Sementara itu, yang sudah melakukan verifikasi melalui email, hanya sebanyak 4,42 juta orang. Sedangkan, yang telah diverifikasi berdasarkan data Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebanyak 3,29 juta orang dan yang telah berhasil diverifikasi berdasarkan data Kementerian dan Lembaga sebanyak 2,07 juta orang.
"Dari pendaftaran ini, tentu pemerintah apresiasi antusiasme masyarakat ke program kartu inu dan sangat besar," kata dia saat telekonferensi, Kamis, 16 April 2020.
Namun begitu, Airlangga mengingatkan bahwa untuk bisa sampai pada tahap mengikuti pelatihan dan menerima insentif, setiap pekannya atau setiap batch pemerintah telah menetapkan kuota sebanyak 200 ribu peserta, meningkat dari sebelumnya 164 ribu peserta.
Maka nantinya dari 2,07 juta orang tersebut, yang akan mendapat undangan dari pemerintah untuk bisa mengikuti pelatihan pada Batch I hanya sebanyak 200 ribu orang. Mereka akan mendapat undangan melalui layanan SMS mulai besok, Sabtu 18 April 2020 hingga pekan depan, Senin, 20 April 2020.
"Kemudian Senin di antara waktu itu secara bergelombang diinfokan lewat SMS, sudah mulai bisa memilih pelatihan," ungkapnya.
Awalnya Cuma 164 Ribu yang Ikut Pelatihan per Pekan
Dijelaskan, ada peningkatan kuota penerimaan peserta program Kartu Prakerja, dari semula 164 ribu peserta per minggu menjadi 200 ribu peserta per minggu. Itu karena jumlah pendaftar yang melebihi target.
Sebab, sejak dibuka pada 11 April hingga ditutup batch I pada 16 April 2020, total peserta yang mendaftar mencapai 5,96 juta orang, jauh di atas target keseluruhan pada tahun ini yang sebanyak 5,6 juta orang.
"Untuk batch pertama di mana ini diharapkan sudah bisa untuk melakukan pelatihan dan dapat kami sampaikan bahwa per jam empat sore ini yang sudah registrasi 5.965.048 user," kata Airlanga.
Meski begitu, dia mengatakan, untuk anggaran program tersebut, masih akan mengacu pada Peraturan Pemerintah Penggantu Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2020 bahwa anggaran untuk Program Kartu Prakerja senilai Rp20 triliun.
"Kemudian terkait kapasitas yang dinaikkan dan anggaran, kan kemarin ditambahkan terkait Perppu dan Perpres 54 anggaran dinaikkan ke Rp20 triliun, jadi ini yang kami gunakan dana tersebut," tegasnya.