Mantan Wakil Gubernur Jatim Trimarjono Wafat
SURABAYA POST -- Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur di era Orde Baru, Trimarjono, tutup usia pada pukul 03.15 Jumat (5/2) dini hari. Trimarjono meninggal karena sakit jantung yang sudah lama dideritanya di usia 77 tahun. Sebelum meninggal, Trimarjono sempat mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU di Rumah Sakit Internasional Surabaya.
Putri pertama Trimarjono, Astini Tri Maejono mengatakan, Rabu (3/2) pagi, seperti biasa sang ayah berangkat ke kantor di Yayasan Abiyoso, organisasi para lansia yang cukup terkenal di Jatim. Namun, pukul 10.30 , sang ayah mengeluh sesak nafas dan dibawa ke brand klinik.
”Ayah sehat-sehat saja, setelah mengaku sesak nafas, kami bawa ke brand klinik. Namun, di sana beliau pingsan,” terang Astini, ditemui di rumah duka Jalan Jemur Sari Selatan 1/30 A, Surabaya.
Astini menjelaskan setelah diberi suntikan dan almarhum sadar, oleh dokter dirujuk ke RS Internasional Surabaya. Sesampainya di Unit Gawat Darurat (UGD) setempat, sang ayah langsung ditempatkan di Intensive Care Unit (ICU).
”Ayah memang punya penyakit jantung, bahkan pada 3 Juli 2009 lalu ayah sempat menjalani operasi by pass jantung,” ungkapnya. Namun, selama tujuh bulan pasca operasi by pass jantung, sambung Astini, sang ayah tidak pernah mengeluh ada gangguan. Bahkan, setiap bukan kakek 7 orang cucu ini masih aktif kontrol dan berolah raga.
”Meskipun sudah berusia 77 tahun, ayah masih sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan, rencananya pada 17 April mendatang, ayah akan me-launching bukunya. Tapi saya tidak tahun judulnya apa, karena saat ini masih dalam taraf audit dan rapat dengan stafnya,” urainya.
Masih menurut Astini, selama dirawat ICU, Trimarjono mendapatkan tiga kali serangan yang terus membuat tekanan darahnya menurun drastis. Ini membuat pria yang sempat menjabat sebagai Sekdaprov selama 19 tahun ini tidak sadarkan diri. Serangan pertama terjadi Kamis (4/2) pukul 11.00, disusul dengan serangan kedua pukul 14.30 dan serangan ketiga pukul 18.00.
”Pada pukul 19.00 malam, kondisi ayah sudah membaik. Maka kami pun pulang ke rumah. Sedang ibu masih tetap menemani ayah. Namun, pukul 02.30, kami mendapatkan kabar ayah mendapatkan serangan kembali, dan pukul 03.15 dini hari, ayah sudah pergi meninggalkan kami semua,” jelasnya dengan menahan air mata.
Jenazah almarhum akan dikebumikan siang ini pukul 13.00 di Pemakaman Umum di daerah Jambangan. Dari rumah duka, jenazah berangkat pukul 10.30 pagi, Jumat (5/2).
Di rumah duka tampak hadir sejumlah mantan penjabat teras Pemprov Jatim, yaitu mantan Gubernur Jatim Basofi Sudirman, mantan Gubenur Imam Utomo, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah mantan pejabat lainnya. Tak hanya itu, juga tampak hadir Wakil Walikota Surabaya Arif Afandi.
Sekadar kenangan mengenai Trimarjono, untuk mengatasi pencemaran air di Sungai Brantas, Pemprov Jatim pernah membuat gebrakan untuk menangani pencemaran sungai. Sekitar 1990-an Wakil Gubernur Trimarjono SH diserahi tugas itu.
Julukan sebagai ‘jenderal lingkungan’ pernah disandang Trimarjono yang pernah mengajak wartawan naik perahu menyusuri Sungai Brantas dan memergoki langsung pembuangan limbah industri di sepanjang sungai.
Sayang gebrakan ini hanya di permukaan, terbukti tidak ada tindakan hukum sampai di meja hijau. Begitu Trimarjono pensiun, tidak ada lagi yang meneruskan tradisi sebagai ‘jenderal lingkungan’.
Laporan: Siska Prestiwati