Garap Proyek Strategis, Bakrie & Brothers Anggarkan Capex Rp800 Miliar
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2020 hingga sekitar Rp800 miliar.
Direktur dan Chief Financial Officer Bakrie & Brothers, Achmad Amri Aswono Putro, menjelaskan, dana tersebut akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek strategis, yang masih direncanakan ataupun yang sedang dilakukan oleh perseroan.
"Sumber dana capex tersebut berasal dari dana internal, bank loan, dan juga dari dana patungan dengan partner strategic," kata Amri dalam telekonferensi, Senin 30 Maret 2020.
Amri menjelaskan, capex itu nantinya akan didominasi dari penggunaan dana internal, mengingat tahun ini Bakrie & Brothers menunda pembagian dividen, meskipun pada tahun buku 2019 mereka berhasil mencatatkan keuntungan.
"Detailnya kita mesti lihat lagi, intinya mostly yang terbesar adalah dari internal cash, (pinjaman) bank kita masih butuhkan juga dengan strategic partner, tapi maaf untuk detail persentasenya belum bisa kita sampaikan," ujar Amri.
Amri menjelaskan, meskipun dalam roadmap perseroan sudah ditentukan besaran capex-nya, tidak menutup kemungkinan saat RUPS nanti akan ada perubahan komposisi ataupun besaran nilainya.
Dia menyebut, hal ini bisa saja terjadi karena kondisi saat ini akibat pandemik wabah Corona, memang membuat semua proyeksi yang telah dicanangkan sebelumnya berpotensi mengalami perubahan.
"Tahun ini perkiraan kita kurang lebih capex Rp800 miliar, di mana itu dibikinnya dalam kondisi sebelum Corona. Kemungkinan berubah besar sekali," ujarnya.
Sejumlah proyek strategis yang telah ada dalam roadmap Bakrie & Brothers antara lain adalah proyek pembangunan pembangkit listrik Tanjung Jati A di Jawa Barat dengan kapasitas 2 x 660 MW, dan proyek pembangunan jaringan pipa gas dari Bontang, Kalimantan Timur ke Takisung, Kalimantan Selatan dengan jarak sekitar 600 kilometer.
Selain itu, ada proyek bus listrik yang dikembangkan oleh anak perusahaan Bakrie & Brothers, PT Bakrie Autoparts, serta proyek konstruksi berupa pembangunan tol melalui anak perusahaan yakni PT Cimanggis-Cibitung Tollways yang kini juga tengah dikebut guna menyelesaikan target yang dicanangkan pemerintah.