Virus Corona: Malaysia Ditunjuk WHO Uji Klinis Obat Remdesivir

Sumber :

VIVA – Malaysia termasuk satu dari sekian negara yang dipillih Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjalankan uji klinis penggunaan obat antivirus Remdesivir bagi pasien Covid-19. Hingga kini memang belum ada obat penawar bagi virus corona itu dan WHO bersama sejumlah negara tengah berpacu dengan waktu untuk membuatnya. 

Direktur-Jenderal Kesehatan Noor Hisham Abdullah mengungkapkan bahwa terpilihnya Malaysia untuk uji klinis itu karena kemampuan Kementerian Kesehatan dalam menjalankan tes dan sistem kesehatan di Negeri Jiran itu dinilai baik. 

“[Uji klinis] ini akan difokuskan [pada pasien-pasien] di Rumah Sakit Sungai Buloh dan rumah sakit lain yang menangani kasus Covid-19, di mana pihak kementerian akan menyediakan obat antivirus novel bagi perawatan pasien,” kata Noor Hisham seperti dikutip kantor berita Bernama akhir pekan lalu.

Pihak kementerian akan memantau efek samping yang ditimbulkan, begitu pula dengan efektivitas obat itu. Noor Hisham juga mengatakan bahwa detail lebih lanjut terkait periode uji klinis Remdesivir akan didiskusikan dengan pihak WHO. 

Dalam postingannya di Facebook Jumat pekan lalu, seperti yang dikabarkan The Star, 29 Maret 2020, Noor Hisham mengungkapkan pengumuman dari WHO soal uji coba skala global bernama Solidarity. Ini mengajak para peneliti medis di berbagai negara untuk mencari obat yang ampuh dalam mengatasi virus corona.

“Ini merupakan upaya semaksimal mungkin secara terkoordinasi untuk mengumpulkan data saintifik secara cepat selama pandemi. Studi ini, yang akan mencakup ribuan pasien di puluhan negara, telah didesain menjadi sesederhana mungkin sehingga rumah-rumah sakit yang sudah kewalahan dengan banyaknya pasien Covid-19 bisa berpartisipasi,” demikian postingan itu. 

WHO kini tengah terfokus pada empat terapi yang dinilai paling menjanjikan. Salah satunya adalah obat antivirus bernama Remdesivir yang masih diujicoba.

Selain itu juga tengah diteliti dua obat malaria chloroquine dan hydroxychloroquine. Begitu pula kombinasi dua obat HIV, yaitu lopinavir and ritonavir. 

WHO juga tengah meneliti kombinasi interferon-beta. Itu adalah penghubung sistem kekebalan tubuh yang dapat berguna melumpuhkan virus, demikian ungkap Noor Hisham.