Penipuan Online Marak Saat Wabah Corona, Kominfo Minta Warga Hati-hati

Ilustrasi belanja online
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Angka penipuan di marketplace terus alami peningkatan di tengah kesulitan warga mendapatkan alat kesehatan di Tanah Air. Hal itu, terlihat dari data pelaporan marketplace sepanjang wabah virus corona dan banyaknya warga tinggal di rumah. 

Seperti halnya di Tokopedia, ribuan merchant menjual berbagai alat kesehatan dengan harga tak wajar, dengan membuat harga, judul, dan deskripsi, yang mengeksploitasi wabah virus corona. Namun, ribuan merchant itu ditutup usai diimbau Kominfo.  
 
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, menjelaskan untuk mengantisipasi kasus penipuan di marketplace, Kominfo sudah melakukan pertemuan dengan marketplace.

Menurut dia, dari hasil pertemuan tersebut marketplace sudah melakukan tindakan dengan menutup ribuan merchant. Tindakan itu ternyata sudah dilakukan sebelum Kominfo memanggil marketplace.
 
Dijelaskan Semuel, sangat tidak elok di tengah kondisi pandemi corona Covid-19, justru harga harga alat kesehatan melonjak. Tindakan marketplace seperti Bukalapak menutup akun penjual yang menawarkan harga alat kesehatan tidak normal, dinilai positif. Karena hal itu juga dilakukan marketplace di luar negeri seperti Amazon.
 
“Tindakan penutupan itu positif dan itu bukan hanya di Indonesia, di Amerika juga dilakukan, dilakukan Amazon memblok penjual. Tidak elok di saat sulit justru bertindak seperti itu,” ujar Semuel dalam keterangannya, Jumat 27 Maret 2020.

Untuk itu, Semuel berharap masyarakat bisa lebih berhati-hati dan bila memungkinkan lakukan perbandingan harga terlebih dahulu, lalu mencari produk seperti masker di apotik-apotik, atau aplikasi yang spesifik untuk kesehatan.
 
Adapun untuk kasus-kasus phising, kata Semuel, secara khusus ditangani Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) karena terkait dengan keamanan informasi. Namun Kominfo juga aktif, mengedukasi publik, agar hati-hati. 
 
“Masyarakat jangan mudah klik link website yang mencurigakan, sering kali link misal menambahkan satu dua huruf satu dua kata, seperti aslinya, padahal ulr website tidak benar, Kominfo kami fokus mengedukasi dan mengawasi agar tidak terjadi kasus-kasus seperti itu,” ujar Semuel.

Sementara itu, VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak, mengakui sudah menutup ribuan toko yang mengeksploitasi dampak virus corona covid-19, terutama ketegori kesehatan.  

Tokopedia juga membuka pengaduan atau laporan dari masyarakat yang nantinya secara berkala akan ditinjau atau review.
 
Lalu, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin menambahkan bahwa Bukalapak terus melakukan pengawasan dan penindakan atas toko online atau pelapak yang menjual barang dengan harga tidak wajar. 

Hingga Senin 23 Maret 2020 lalu, ia mengaku telah menindak tegas pelapak yang melakukan praktik penjualan masker dan hand sanitizer di luar harga batas wajar.
 
“Kami sudah menindak tegas pelapak kami yang mengambil keuntungan yang tidak wajar dalam kondisi ini. Kami akan terus memantau, memonitor situasi ini, dan melanjutkan tindakan yang tegas tersebut jika diperlukan,” ujar Rachmat.