Cegah Corona: 1000 Tiket Kereta per Hari di Stasiun Malang Batal
VIVA – Dampak dari pandemi virus corona COVID-19 mulai terlihat pada moda transportasi kereta api. Di Stasiun Malang, jumlah penumpang kereta api merosot tajam. Angka pembatalan perjalanan kereta api di stasiun ini pun mencapai seribu tiket per hari.
"Dampak virus Corona ini sangat besar, banyak penumpang membatalkan perjalanan. Kurang lebih tiap hari 500 sampai 1.000 lebih tiket," kata Wakil Kepala Stasiun Kotabaru Malang, Moch Nur Ghozuli, Kamis, 26 Maret 2020.
Ghozuli mengatakan, PT Kereta Api Indonesia pun menyediakan opsi uang kembali 100 persen bagi penumpang yang membatalkan perjalanan. Sebagai wujud penerapan physical distancing, pembatalan tiket bisa dilakukan via online sehingga tidak perlu datang ke Stasiun Malang.
"Bahkan Minggu lalu pada 17 Maret lalu, selama sehari ada seribu lebih penumpang yang membatalkan perjalanannya. Karena memang ada imbauan untuk tetap di rumah, pembatalan rute lokal dan paling jauh Surabaya dan Jakarta," ujar Ghozuli.
Ghozuli mengungkapkan, selama beberapa pekan terakhir seiring penyebaran COVID-19 di dalam negeri jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Malang turun sebanyak 80 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada Maret tahun lalu saat kondisi normal jumlah penumpang sebanyak 5.700, sementara tahun ini turun menjadi 1.169 penumpang.
"Sedangkan penumpang yang turun ke Malang mengalami penurunan hingga 84 persen dibandingkan periode yang sama. Mereka membatalkan perjalanan mungkin karena dirasa darurat," tutur Ghozuli.
Ghozuli mengungkapkan, tiket kereta api lebaran yang dijual sejak Februari lalu untuk Kereta Api Ekonomi sudah terjual habis. Namun, sejauh ini belum ada pembatalan tiket atau refund untuk perjalanan arus mudik dan arus balik lebaran.
"Kemungkinan penumpang masih memantau situasi, kalau dirasa darurat dan tidak boleh mudik, mereka kemungkinan membatalkan mendadak menjelang keberangkatan," kata Ghozuli.