Dampak Corona, Aliran Modal Asing Keluar RI Capai Rp40,16 Triliun
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Bank Indonesia mencatat, hingga 9 Maret 2020 aliran modal asing keluar dari Indonesia secara year to date (ytd) mencapai Rp40,16 triliun. Angka itu naik drastis dari sebelumnya pada 27 Februari 2020 sebesar Rp30,8 triliun.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan, kondisi itu disebabkan masih khawatirnya para investor terhadap wabah virus corona yang cepat meluas ke berbagai negara dan tidak bisa ditebak kapan akan berakhir.
"Karena Januari masih net inflow begitu 25 Januari Corona Virus terjadi langsung outflow," kata Perry di Jakarta, Rabu, 11 Maret 2020.
Dia merincikan, aliran modal yang keluar dari pasar saham pada periode itu mencapai Rp4,87 triliun. Sementara itu, yang keluar dari pasar obligasi, khususnya Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp31,76 triliun secara netto.
Meski begitu, Perry menegaskan bahwa aliran modal itu keluar tidak serta merta langsung meninggalkan Indonesia. Menurutnya, para investor sebatas menjual aset-asetnya tersebut untuk ditempatkan dalam bentuk tunai rupiah maupun emas.
"Karena jual dulu, masih di simpan uangnya di Indonesia sambil menunggu kejelasan dan beli lagi baik di SBN maupun di saham," tuturnya.
Akibat derasnya aliran modal asing yang keluar, Perry mengungkapkan nilai tukar rupiah dan harga saham bergerak turun belakangan ini.
Sejak Januari hingga Maret, indeks harga saham gabungan telah turun 12,12 persen menjadi 5.535,69 dan nilai tukar rupiah terdepresiasi sebesar 3,39 persen secara year to date.