PT PII Jamin 21 Proyek Infrastruktur Senilai Rp210 Triliun
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto/foc.
VIVA – PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII telah mendanai penjaminan bagi 21 proyek infrastruktur, melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha atau KPBU. PT PII ini diketahui merupakan Special Mission Vehicles atau SMV dari Kementerian Keuangan,
Direktur Utama PT PII, M. Wahid Sutopo menjelaskan, proyek dengan total nilai mencapai Rp210 triliun itu meliputi sejumlah sektor, termasuk jalan, telekomunikasi, hingga pariwisata.
"Di mana proyek-proyek tersebut meliputi sektor jalan, air minum, telekomunikasi, tenaga listrik, transportasi, dan pariwisata," kata Wahid dalam keterangan tertulisnya, Selasa 10 Maret 2020.
Terkait bagaimana rincian ke-21 proyek tersebut, Wahid pun menjelaskan bahwa 21 proyek KPBU yang telah dijamin oleh PT PII itu terdiri dari enam sektor yaitu 12 proyek sektor jalan yang meliputi 11 jalan tol, 4 proyek sektor telekomunikasi, dan 1 proyek sektor ketenagalistrikan (PLTU Batang).
Kemudian, ada juga tiga proyek sektor air minum, satu proyek transportasi, serta penjaminan kepada dua proyek non-KPBU yaitu Proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan proyek Hydropower Program PT PLN dengan total nilai investasi lebih Rp210 triliun.
"PT PII juga telah memberikan pinjaman langsung sebesar Rp60 triliun terhadap beberapa proyek," ujar Wahid.
Di sisi lain, lanjut Wahid, PT PII akan terus berupaya meningkatkan peran strategisnya sebagai public risk educated, serta meningkatkan perannya sebagai development risk management.
Kemudian, PT PII juga akan menerima tugas Kementerian Keuangan untuk penjaminan pemerintah dalam Energi Baru dan Terbarukan atau EBT, dengan pembiayaan langsung dari Asian Development Bank kepada PT Geo Dipa Energi.
"Ini merupakan langkah awal untuk menguatkan PT. PII sebagai development risk manager. Karena di dasawarsa kedua, PII juga berencana memperkuat hak tersebut dengan mengembangkan inisiatif bertajuk Hub Infrastrucutre Indonesia," kata Wahid.
"Caranya yakni dengan memperkuat kapasitas dan kualitas dari fasilitas fisik, maupun networking facility," ujarnya.