Siapa Trevor Phillips, Politikus Inggris yang Dituduh Membenci Islam
- bbc
Mantan ketua komisi pengawasan kesetaraan ras di Inggris, Trevor Phillips, untuk sementara diberhentikan dari keanggotaan Partai Buruh terkait pernyataan di masa lalu yang dianggap "membenci Islam".
Menurut surat kabar The Times, Partai Buruh saat ini sedang menyelidiki masalah tersebut, yang antara lain mencakup pernyataan Phillips tentang kasus serangan seksual oleh laki-laki Pakistan di Inggris utara.
Yang juga sedang ditangani, kata The Times, antara lain adalah komentar Phillips tentang warga Muslim yang enggan memakai simbol penghormatan saat dilangsungkan hari pahlawan di Inggris.
Pernyataan Phillips bahwa ada warga Muslim yang bersimpati dengan pelaku serangan di kantor majalah satire Prancis, Charlie Hebdo, seperti diungkap oleh satu jajak pendapat, juga diselidiki oleh Partai Buruh.
Juru bicara Partai Buruh mengatakan mereka menyelidiki kasus Phillips ini "dengan sangat serius". Ditambahkannya, Phillips perlu diskors untuk "melindungi kredibilitas partai", sementara kasusnya tengah diselidiki.
Jika dinyatakan bersalah, Phillips bisa dipecat sebagai anggota partai.
Menanggapi langkah ini, Phillips mengatakan bahwa partai telah bertindak "otoriter".
Skors yang dialami Phillips ramai menjadi perbincangan warga dan namanya menjadi salah satu topik yang populer di Twitter pada hari Senin (09/03).
Hingga menjelang Senin siang, setidaknya terdapat 16.000 cuitan tentang Phillips, menurut data Spredfast, perangkat lunak yang melacak pembicaraan warga net di Twitter.
`Mengagumi Islam`
Dalam wawancara dengan acara Today di BBC Radio 4, Phillips kembali menegaskan pernyataannya bahwa orang-orang Islam itu "berbeda".
"Memang demikian keadaannya. Poinnya adalah, orang-orang Islam itu berbeda dalam banyak hal dan itu adalah sesuatu yang layak dikagumi," kata Phillips.
"Pahlawan saya adalah Muhammad Ali. Sebelumnya adalah Malcolm X," imbuhnya.
Ia mengecam tindakan Partai Buruh yang menyelidiki kasus dugaan kebencian terhadap Islam ini dengan menggambarkan partai "tidak demokratis karena tidak membuka ruang terhadap perdebatan yang sehat".
Ia juga menyinggung soal keputusan Partai Buruh yang mengadopsi definisi Islamofobia yang diambil oleh kelompok anggota parlemen Inggris lintas partai.
- Austria tutup tujuh masjid, jemaah Muslim tempuh jalur hukum
- Mengapa Muslim ketakutan di negara bagian India?
- Hakim perempuan Muslim pertama di pengadilan agama Islam di Israel
Phillips mengatakan bahwa definisi Islamofobia tersebut "tidak masuk akal karena Muslim bukan ras".
"Muslim itu bukan ras ... mereka menjadi Muslim karena keyakinan agama. Ini bukan pengelompokan berdasarkan ras, jadi menggambarkan kekerasan terhadap Muslim sebagai kekerasan rasisme tak bisa diterima," katanya.
Siapa Trevor Phillips
Phillips lahir di London dari orang tua asal Guyana yang pindah ke Inggris pada 1950.
Ia dikenal sebagai penulis dan menjadi politisi dengan bergabung ke Partai Buruh.
Ia membuat sejumlah film dokumenter tentang ras dan multikulturalisme.
Phillips ikut mendirikan Komisi Kesetaraan Ras pada 2003 dan menjadi ketua ketika organisasi ini berganti nama menjadi Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia (EHRC) pada 2006.
EHRC saat ini tengah menyelidiki dugaan antisemitisme di Partai Buruh.
Ia tercatat sebagai satu dari 24 tokoh publik yang menulis surat terbuka, yang dimuat di harian The Guardian, yang menyatakan menolak mencoblos Partai Buruh karena partai ini dinilai membenci kaum Yahudi.