Ada Wabah Corona, RI Miliki Peluang Bajak Pasar Ekspor China di Eropa

Syahrul Yasin Limpo
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Jojon

VIVA – Pemerintah Indonesia memilik peluang ekspor ke pasar Eropa yang sebelumnya dikuasai oleh China. Beberapa negara yang menjadi langganan China akan coba digoda. Terutama memanfaatkan momentum wabah virus corona yang telah menjadikan ketakutan bersama bagi dunia.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, komoditi dagang China hampir sebagian besar diekspor ke Eropa. Jumlahnya hampir mayoritas negara-negara di Eropa yang menjadi tujuan ekspor negeri panda putih. Dengan kekhawatiran virus corona, Indonesia diharapkan mengambil celah mengisi slot ekspor China ke Eropa.

"Ekspornya ke hampir semua negara di Eropa kalau ini kita bisa juga carikan celahnya di mana mereka juga di sana dan Indonesia bisa masuk kan ini juga bisa menguntungkan. Tapi ini membutuhkan upaya bersama untuk memperkuat produksi pertanian dalam negeri," kata Yasin Limpo, dikutip Kamis, 13 Februari 2020.

Langkah kedua yang telah disiapkan Mentan adalah melakukan biosecurity dengan menyaring secara ketat ekspor holtikultura dari China. Namun, dia menjamin untuk ekspor holtikultura dari China terbebas dari virus corona. Sebab virus Wuhan itu hanya menjangkit pada hewan pengerat bukan ke tanaman pertanian.

"Holtikultura tidak. sesuai dengan apa yang menjadi referensi bahwa tanaman-tanaman yang katakanlah buah sayur dan yang lain tidak terkontaminasi dengan virus Corona. Yang mungkin membawa kemungkinan untuk itu hanyalah hewan-hewan khususnya pengerat. Oleh karena itu kita juga tidak perlu khawatir berlebihan," ujar Yasin Limpo.

Mentan mengatakan saat ini terjadi kepanikan akan permintaan bawang putih di dalam negeri. Dia menggaransi bahwa kebutuhan bawang putih aman hingga tiga bulan ke depan. 

Yasin Limpo menyebut kepanikan masyarakat wajar karena China sedang dilanda virus corona. Namun Indonesia masih memiliki stok bawang putih yang melimpah.

"Jadi bawang putih itu memang tanaman subtropis, Indonesia negara tropis. Kita yang melimpah bawang merah ketimbang bawang putih. Dan menurut hitungan kita, kelangkaan itu terjadi memang ada kepanikan dengan ada corona. Tapi sebenarnya potensi yang kita miliki cukup untuk bertahan dua sampai tiga bulan," jelasnya.