Selain Steve Jobs, Tiga CEO Ini 'Benci' PowerPoint
- wartaekonomi
Bukan rahasia lagi bahwa mantan CEO Apple, Steve Jobs bukanlah orang yang menyukai PowerPoint, ia sempat mengatakan bahwa "Seseorang yang tahu apa yang mereka bicarakan tidak perlu PowerPoint."
Dilansir dari Inc di Jakarta, Kamis (6/2/2020) semula diduga Jobs lebih menyukai menggunakan grafik presentasi, Keynote produk Apple sendiri.
Namun nyatanya, Jobs ingin pertemuan menjadi interaktif, untuk membuat orang ikut mencari solusi sebagai bagian dari proses kreatif. Dengan demikian proses presentasi terjadi dengan cara yang cerdas dan orang-orang dalam rapat terlibat secara aktif.
Baca Juga: Tuntutan dari Steve Jobs, Pegawai Pilih Cerai Demi iPhone
"Saya benci cara orang menggunakan presentasi slide daripada berpikir. Orang menghadapi masalah dengan membuat presentasi. Saya ingin mereka terlibat, melakukan hal-hal di meja, daripada menunjukkan banyak slide. Orang yang tahu apa yang mereka bicarakan tidak perlu PowerPoint." ujar Steve Jobs kala itu.
Dengan memperlihatkan slide deck membuat semua orang, kecuali presenter, berada dalam keadaan pasif sehingga harus menunda diskusi hingga akhir presentasi. Karena itulah selain Steve Jobs, CEO besar lain seperti Jeff Weiner (LinkedIn), Jack Dorsey (Twitter) sampai Jeff Bezos (Amazon) juga tidak suka menggunakan PowerPoint.
Jeff Weiner, CEO LinkedIn
"Dengan presentasi dihilangkan, pertemuan sekarang dapat secara eksklusif berfokus pada menghasilkan wacana yang berharga: Menyediakan konteks bersama, menyelam lebih dalam pada data dan wawasan yang sangat meyakinkan, dan mungkin yang paling penting, memiliki debat yang bermakna."
Jack Dorsey, CEO Twitter
"Keluar dari Keynote, keluar dari PowerPoint, dan mulai membangun dan mulai memamerkannya kepada orang-orang."
Jeff Bezos, CEO Amazon
"Presentasi gaya Powerpoint entah bagaimana memberikan izin untuk mengabaikan ide-ide, meratakan rasa relatif, dan mengabaikan keterhubungan ide-ide."