Harga Bawang Putih Mahal, Menko Airlangga: Cari Stok Selain China

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Dok. Kemenperin

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato mengakui bahwa lonjakan harga bawang putih yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini, memang disebabkan terbatasnya produksi dari negara asal impor, yakni China. 

Kata dia, seluruh produksi barang-barang yang berasal dari negara tersebut, termasuk bawang putih, mengalami penurunan karena mewabahnya virus corona. Sehingga, pemerintahan setempat memperpanjang libur nasional.

"Cuma hambatannya karena China memperpanjang libur tentu produksi dari China turun dan kita juga melihat bahwa efeknya adalah ke berikutnya karena aktivitas banyak terganggu sampai mungkin akhir bulan ini," kata dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.

Dia membantah, pemerintah telah membatasi impor untuk komoditas tersebut maupun komoditas holtikultura lainnya karena adanya virus corona. Sebab, ditegaskannya, pembatasan impor hanya untuk hewan hidup karena mampu menjadi katalisator virus.

"Jadi tidak ada pengaruhnya. Memang musim hujan kan ada kenaikan juga di beberapa komoditas pertanian dan untuk perdagangan dengan China khusus barang tidak ada hambatan, termasuk untuk spare parts kemudian bawang putih, buah-buahan, semua tidak ada hambatan," tegas dia.

Untuk itu, dia mengatakan, pemerintah saat ini memang tengah mencari sumber produksi baru di negara lain untuk memenuhi kebutuhan pasokan bawang putih, supaya harganya tidak terus melambung tinggi. Meski begitu, dia belum memetakan negara-negara mana yang bisa memenuhi kebutuhan pasokan itu.

"Ya bawang putih nanti stoknya di cari supaya bisa di tambah. Kalau dampak eksternal virus corona kan semua tidak ada yang bisa antisipasi karena itu semua sesuatu yang sifatnya outbreak dadakan tapi tentu kita mempersiapkan beberapa langkah untuk itu," ungkapnya.

Isu virus Corona di negeri China berimbas pada harga bawang putih di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan di Pasar Induk Johar, Pasar Bulu dan Pasar Krapyak harganya melonjak tinggi. 

Rata-rata harga bawang putih mencapai Rp50 ribu sampai Rp60 ribu per kilogram. Salah satu pengepul bawang putih di pasar Johar, Wanto (57) mengatakan, pasokan bawang putih memang sedang langka. Terhitung sudah hampir satu minggu harga bawang putih terus merangkak naik. 

"Awalnya Rp25-30 ribu per kilo, terus naik menjadi Rp40 ribu per kilo, lanjut Rp50 ribu per kilo, sekarang sudah Rp60 ribu per kilo," ujar Wanto ditemui VIVAnews di Pasar Johar, Rabu, 5 Februari 2020.