Wabah Virus Corona Dikhawatirkan Bisa jadi Pandemi Global

- BSIP
Sumber :
  • bbc

Virus corona baru, yang berawal dari China lebih dari sebulan lalu, saat ini penyebarannya telah mencapai lebih dari 20 negara.

Para ahli khawatir tentang seberapa jauh wabah virus itu bisa menyebar dan berapa banyak orang yang bakal jatuh sakit.

Wabah atau pandemi global yang sesungguhnya sejauh ini belum dinyatakan.

Namun demikian otoritas terkait sedang mempersiapkan kemungkinan virus ini dapat menjadi pandemi berikutnya yang harus dihadapi dunia.

Badan kesehatan dunia (WHO) hari Selasa (04/02) menyatakan bahwa penyebaran virus ini belum bisa disebut pandemi.

Apa itu pandemi?

Menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, status pandemi dikenakan untuk menyebut penyakit menular yang mengancam banyak orang di seluruh dunia secara bersamaan.

Contoh terbaru adalah pandemi flu babi pada tahun 2009, yang menurut para ahli, telah mengakibatkan ratusan ribu orang meninggal dunia.

Pandemi lebih mungkin terjadi apabila virus itu baru, dapat menulari orang dengan mudah, serta dapat menyebar dari orang ke orang dengan cara efisien dan berkelanjutan.

Virus corona tampaknya sudah memenuhi kriteria tersebut.

Tanpa vaksin atau perawatan yang dapat mencegahnya, penyebaran wabah corona menjadi sangat vital.

Kapan status pandemi diumumkan?

Merujuk pada keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang fase pandemi, virus corona hanya selangkah lagi menuju pandemi.

Hal ini ditandai bahwa virus itu sudah menyebar di antara masyarakat dan sudah terlihat di banyak negara tetangga China, serta di negara lain yang lebih jauh.

Apabila wabah ini terjadi secara berkelanjutan di berbagai bagian dunia, maka itu akan menjadi pandemi.

Seberapa besar kemungkinannya?

Masih belum jelas seberapa parah penyakit ini, dan seberapa jauh akan menyebar.

Direktur Jenderal WHO, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan penyebaran di luar China sejauh ini tampaknya "minimal dan lambat".

Ada lebih dari 17.000 kasus virus corona yang sudah dikonfirmasi dan sekitar 360 kasus kematian, sebagian besar terjadi di China.

Di luar China, ada lebih dari 150 kasus virus yang sudah dikonfirmasi - dan satu kasus kematian di Filipina.

"Jika kita mengerahkan sumber daya untuk memenangkan pertempuran di pusat penyebaran wabah, di sumbernya, maka penyebaran ke negara-negara lain akan minimal dan juga lambat," kata Dr Ghebreyesus dalam pertemuan dewan eksekutif WHO pada hari Senin.

Setiap pandemi berbeda dan, sampai virus mulai beredar, tidak mungkin untuk memprediksi dampak secara keseluruhan.

Para ahli menduga bahwa virus corona kemungkinan kurang mematikan ketimbang sejumlah wabah penyakit yang terjadi belakangan ini, seperti Sars.

Keputusan Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, untuk menyatakan situasi darurat kesehatan global, disebabkan terutama oleh adanya tanda-tanda penularan dari manusia ke manusia di luar China.

Selain itu juga karena WHO mengkhawatirkan kemungkinan yang terjadi jika virus itu menyebar di suatu negara dengan sistem kesehatan yang lebih lemah.

WHO mengatakan, meskipun berbagai negara harus mengambil langkah untuk mencegah dan membatasi penyebaran virus lebih lanjut, belum ada alasan untuk melakukan langkah-langkah tidak perlu yang mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional.