China Bantah Virus Corona Berdampak ke Ekonominya, Ini Alasannya

Kepadatan pengunjung di Gang Nanluoguxiang, Beijing, China.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dusep Malik

VIVA – Pemerintah China secara tegas membantah prediksi sejumlah pengamat dunia yang menyatakan bahwa wabah virus corona akan memperburuk ekonomi negara panda putih tersebut. China bahkan menyatakan fundamental ekonominya tetap terjaga baik.

Wakil Kepala Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China, Lian Weiliang mengatakan bahwa pengaruh wabah virus corona terhadap ekonomi China sangat tergantung dari kemajuan dan keberhasilan pencegahan penyebaran virus tersebut.

Ia meyakini, bahwa wabah virus ini hanya bersifat sementara dan secara bertahap dapat diatasi negaranya, sehingga tidak akan mengubah fundamental ekonomi China yang semakin baik dalam jangka panjang.

"Terhadap ekonomi China tergantung pada kemajuan dan keberhasilan pencegahan penyebaran virus. Hal itu pun temporer, tidak akan mengubah fundamental China," jelas Weiliang, dikutip dari CRIonline, Rabu 5 Februari 2020.

Selain itu, lanjut Weiliang, baiknya fundamental ekonomi China pada kondisi saat ini bisa terlihat dari tetap meningkatnya pertumbuhan ekonomi domestik, khususnya ekonomi digital di tengah wabah virus corona. 

Ia pun meyakini, pada periode mudik hari raya imlek tahun ini kontribusi pada pertumbuhan ekonomi China tetap ada, meskipun secara volume terhadap jasa transportasi, pariwisata dan restoran alami penurunan.

“Sejumlah kontribusi ekonomi dari hari raya imlek memang turun tajam dibanding tahun lalu. Tapi, sektor ekonomi digital seperti berbelanja online, memesan makanan online, rekreasi online cukup aktif,” jelasnya.

Ia juga menegaskan, langkah penanganan China saat ini bisa dikatakan cukup kuat dan meningkat dibandingkan kemampuan China menghadapi wabah SARS pada 2003 silam. Kali ini, kata dia, China yakin bisa kurangi pengaruh bawah terhadap ekonomi ke level terendah.

Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan China, Wang Bingnan menyatakan, China berkeyakinan dan berkemampuan menanggulangi epidemi virus corona kali ini. Ia bahkan, yakin China tetap menjadi pasar perdagangan dari seluruh dunia.