Jasad Kobe Bryant Berhasil Diidentifikasi Lewat Sidik Jari
- New York Post
VIVA – Tim medis berhasil mengidentifikasi jasad legenda NBA, Kobe Bryant, yang tewas dalam kecelakaan helikopter di dekat Los Angeles. Tubuh Bryant secara resmi teridentifikasi bersama tiga orang lainnya menggunakan sidik jari, dua hari setelah helikopter nahas yang ditumpangi jatuh di lereng bukit.
Penyelidik federal telah menyelesaikan pemeriksaan di lokasi kecelakaan dan menyerahkannya kepada pihak berwenang setempat. "Kami sudah selesai di lokasi," kata Jennifer Homendy, anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
Para penyidik sebelumnya telah menerbangkan drone ke lokasi kecelakaan dan secara manual menyisir reruntuhan helikopter, yang tersebar di area seluas 180 meter. Penyidik juga menggunakan drone untuk mengulang jalur penerbangan yang dilalui helikopter nahas itu sebelum jatuh.
Dilansir SCMP, Rabu 29 Januari 2020, kemarin keseluruhan jasad berhasil dievakuasi dari lokasi kecelakaan dan dipindahkan ke pusat ilmu forensik untuk diselidiki.
Jasad pilot Ara Zobayan, pelatih bisbol John Altobelli dan Sarah Chester juga telah diidentifikasi. Lima jasad tersisa, termasuk putri Bryant yang berusia 13 tahun, belum diidentifikasi secara resmi.
Kematian Bryant telah mengejutkan dunia. Pebasket berusia 41 tahun itu sedang bepergian dengan putrinya Gianna dan tujuh penumpang serta awak lainnya, ketika helikopter Sikorsky S-76 itu jatuh di lereng bukit di Calabasas, barat laut Los Angeles.
Helikopter itu menuju ke Akademi Olahraga Mamba milik Bryant di Thousand Oaks, tempat putrinya akan bermain. Homendy mengatakan, helikopter itu tidak memiliki sistem peringatan yang dipasang.
NTSB pada 2004, telah merekomendasikan kepada otoritas penerbangan federal bahwa sistem itu diperlukan pada semua helikopter dengan enam atau lebih kursi penumpang, tetapi rekomendasi itu tidak diadopsi. (asp)