Kisah Wanita Terkaya di Asia yang Tidak Suka Menikmati Kekayaannya
- wartaekonomi
Wanita terkaya Asia, Nina Wang atau Kung Yu Sum, memiliki harta kekayaan bersih yang diperkirakan berjumlah AS$4,2 miliar pada saat kematiannya. Wang adalah janda seorang jutawan kimia Hong Kong Teddy Wang (Wang Teh Huei), yang hilang pada 1990 setelah diculik.
Kung Yu Sum dilahirkan di Shanghai. Di sana ia menjadi teman bermain masa kecil Teddy Wang, anak lelaki Wang Din-shin, yang memiliki bisnis cat dan bahan kimia. Keluarga Wang pindah ke Hong Kong, dan bisnisnya kemudian dinamai Chinachem Group, dan akhirnya menjadi salah satu perusahaan terbesar dan paling kuat di Hong Kong yang berbasiskan divisi farmasi.
Sementara Nina Wang lahir dari keluarga miskin di Shanghai, dia anak paling besar dan orang tua yang sudah berumur membuat dia dibebani tanggung jawab untuk membantu keuangan keluarga untuk melalukan pekerjaan apapun, termasuk bekerja siang malam demi keluarga.
Kesulitan hidup Nina ini lah yang membentuk kepribadian Nina Wang, saat China jatuh ke dalam pemerintahan komunis, pemimpin China melakukan apa yang dikenal dengan revolusi budaya yg membuat rakyat China kelaparan dan menewaskan 40 juta warga china.
Di Shanghai kehidupan makin sulit karena revolusi budaya China, Nina Wang akhirnya memutuskan untuk mencari kehidupan yang lebih baik ke Hong Kong dengan menjalani pekerjaan apapun demi membantu kekuangan keluarga.
Di Hong Kong, Nina Wang bekerja menjadi buruh pabrik siang dan malam, kesulitan hidup yang dialami Nina Wang membuat Nina Wang menjadi orang yang perhitungan.
Hingga akhirnya nasib mempertemukan Nina Wang dengan kekasih lamanya Teddy Wang, akhirnya mereka berdua memutuskan menikah.
Teddy Wang sendiri berasal dr kalangam berada, saat bertemu dengan Nina Wang, Teddy adalah seorang eksekutif muda, dengan bantuan Nina Wang yang memang dikenal cekatan mereka menjalankan bisnis mulai dari property, mall, eksport barang ke China.
Usaha Nina Wang sangat maju, mereka berhasil membeli berbagai property, dan berbagai gedung mewah di Hong Kong, namun gaya hidup Nina Wang tak pernah berubah, Nina bahkan menolak untuk memakai baju mahal, bahkan hampir semua baju yang dipakainya adalah barang diskon.
Saat Nina Wang berada dipuncak kekayaan nya, kesedihan beruntun dialami nya, ia tak pernah bisa menikmati kekayaannya, hingga akhirnya ia menerima kabar memilukan, suaminya diculik oleh mafia Hong Kong dengan meminta tebusan jutaan dolar Hong Kong. Hal itu pun dilakukan oleh Nina Wang demi menyelamatkan nyawa suaminya, namun setelah uang diserahkan, suami Nina, Teddy Wang tidak pernah kembali.
Nina Wang yang harus menjalani hal-hal sulit pasca kematian suaminya akhirnya menjalin perselingkuhan dengan seorang ahli fengshui toni chan. Hingga suatu hari, dokter memvonis Nina Wang terkena Kanker.
Pada 4 April 2007, Chinachem mengumumkan bahwa Wang meninggal dunia di Rumah Sakit dan Sanatorium Hong Kong pada hari sebelumnya. Meski sebab kematiannya tidak diungkapkan, ada berbagai laporan yang menunjukkan bahwa ia mungkin menderita kanker kandungan.
Pada 13 April 2007, Chinachem mengukuhkan di berbagai surat kabar setempat di Hong Kong bahwa Wang mula-mula didiagnosis menderita penyakit yang tidak diungkapkan pada Februari 2004.
Ia pun segera terbang ke Amerika Serikat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut pada sebuah rumah sakit yang berafiliasi dengan Universitas Harvard. Pada masa perawatannya yang berlangsung selama 3 tahun 2 bulan, berbagai pengobatan paling hebat telah dicoba, namun demikian akhirnya Wang tidak tertolonga dan dinyatakan meninggal dunia dengan warisan kekayaan miliaran dolar yang belum pernah ia nikmati.
Pasca meninggalnya Nina Wang, dengan kekayaan miliaran dolar Hong Kong, hartanya kemudian menjadi rebutan bahkan sempat ramai di Hong Kong hingga ditangani oleh pengadilan Hong Kong.