Panik Tertular Virus Corona, Rakyat China Borong Masker
- Sumber BBC
VIVA – Jelang perayaan Imlek, rakyat China ramai-ramai memborong masker. Hampir semua stok masker dan disinfektan di apotek kota Beijing dan Shanghai habis terjual.
Aktivitas rakyat China ini karena khawatir kemunculan virus mirip SARS yang mematikan. Virus ini makin mengkhawatirkan jelang perayaan Imlek akhir pekan ini.
Menurut pantauan media setempat, sampai hari ini semakin banyak orang dari biasanya yang terlihat mengenakan masker mulut di jalanan. Persediaan masker di beberapa toko yang semakin menipis juga membuat masyarakat mulai cemas.
Langkah untuk meningkatkan perlindungan diri terhadap virus coronavirus semakin terjadi. Hal ini setelah virus misterius tersebut telah menginfeksi lebih dari 400 orang di seluruh wilayah daratan China.
"Ketika virus itu telah menjangkit hampir 300 orang, warga menyadari ini adalah hal serius. Selain masker, barang-barang seperti termometer juga telah terjual dengan cepat," kata seorang petugas apotek.
"Itu terjadi begitu tiba-tiba sehingga kami tidak menyiapkan cadangan dan stok yang ada juga habis dengan cepat," ujarnya, dilansir Channel News Asia, Kamis 23 Januari 2020.
Virus corona telah menimbulkan kekhawatiran karena kesamaan genetiknya dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan hampir 750 orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada tahun 2002-2003. Namun tidak semua orang khawatir tentang virus kali ini.
"Situasinya tidak seserius tahun 2003 selama wabah SARS. Setelah mengalami wabah itu, orang-orang tidak panik," kata seorang wanita bermarga Zhou di Beijing.