Esmail Qaani Pengganti Soleimani Janji Usir AS dari Timur Tengah
- Anadolu Agency
VIVA – Hanya beberapa jam setelah roket Amerika Serikat menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani, Pemimpin Tertinggi negara itu langsung menunjuk seorang pengganti untuk memimpin Pasukan Quds yang dipimpin Soleimani.
Pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei menunjuk Esmail Qaani, yang selama lebih dari dua dekade ini telah menjabat sebagai wakil Soleimani. Menurut para pengamat, penunjukan ini bertujuan untuk memastikan transisi yang lancar dan cepat untuk memimpin Quds Force di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Teheran.
Khamenei mengumumkan penunjukkan Qaani pada 3 Januari dan menyebutnya sebagai komandan IRGC paling terkemuka selama perang 1980-1988 antara Iran dan Irak. Selain itu, Pasukan Quds di bawah Qaani juga akan mengikuti strategi "identik" seperti yang dilakukan Soleimani selama ini.
Pada hari pemakaman Soleimani, Qaani berjanji untuk melanjutkan perjalanan pendahulunya dengan kekuatan yang sama. Dia juga menyebut pembunuhan terhadap Soleimani akan dibalas dengan mengeluarkan Amerika Serikat dari wilayah tersebut.
Dilahirkan pada akhir 1950-an di kota Mashhad di timur laut Iran, Qaani bergabung dengan IRGC pada 1980, beberapa bulan sebelum pasukan Irak menyerbu Iran barat dan memicu perang delapan tahun berdarah yang menewaskan sekitar satu juta orang.
Pada Maret 1982 di garis depan perang, Qaani berteman dengan Soleimani, menurut Ali Alfoneh, seorang pakar IRGC. Qaani menggambarkan persahabatannya dengan Soleimani sebagai sesuatu yang ditempa selama perang.
"Kami adalah kawan perang, dan peranglah yang membuat kami berteman. Mereka yang menjadi teman di masa-masa sulit memiliki hubungan yang lebih dalam dan lebih langgeng daripada mereka yang menjadi teman hanya karena mereka teman dekat," ujar Qaani dalam sebuah wawancara beberapa waktu lalu.
Segera setelah perang, Qaani diangkat sebagai wakil kepala pasukan darat IRGC, dan menurut Alfoneh, kemungkinan memainkan peran utama dalam operasi-operasi IRGC melawan kartel narkoba di Afghanistan dan dalam dukungannya kepada Aliansi Utara.
Meskipun tidak jelas kapan Qaani bergabung dengan Pasukan Quds, media Iran mengatakan dia ditunjuk sebagai wakil unit pada tahun 1997, tahun yang sama ketika Soleimani ditunjuk sebagai komandannya.
Pembunuhan Soleimani dalam serangan udara AS di Baghdad pada 3 Januari lalu, mendorong AS dan Iran ke ambang perang. Namun kekhawatiran konflik mereda, ketika serangan balasan Iran yang menargetkan pasukan AS di Irak pada 8 Januari berakhir tanpa korban jiwa. Khamenei sejak itu menyerukan pengusiran pasukan AS dari wilayah tersebut.
Dilansir Al Jazeera, di bawah Soleimani unit Quds Force membantu meningkatkan pengaruh Iran di Timur Tengah dengan membangun jaringan proxy yang luas di wilayah tersebut. Di Suriah, Pasukan Quds memainkan peran penting dalam menopang dukungan untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad, setelah negara itu terlibat perang pada 2011.