Akhirnya Pemimpin Tertinggi Iran Khamenei akan Pimpin Salat Jumat

Ayatollah Ali Khamenei is regarded as the figurehead of Iran`s conservative establishment - EPA
Sumber :
  • bbc

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei akan memimpin salat Jumat di Ibu Kota Teheran yang merupakan pertama kalinya dalam delapan tahun.

Peristiwa ini muncul setelah aksi protes yang meluas di negara itu menyusul jatuhnya pesawat penumpang Ukraina yang ditembak jatuh oleh militer Iran pada pekan lalu.

Kepemimpinan Iran juga mendapat tekanan terkait anjloknya ekonomi negara itu akibat sanksi AS.

Hari Rabu lalu, Presiden Hassan Rouhani menyerukan adanya persatuan nasional.

Dibayang-bayangi tanda-tanda terjadinya gesekan di antara pimpinan rezim Iran, Rouhani meminta para pemimpin militer untuk menjelaskan secara lengkap tentang bagaimana pesawat itu menembak jatuh pesawat.

Maskapai penerbangan Ukraina International Boeing 737-800, saat menuju Kiev dengan tujuan akhir Kanada, jatuh tak lama setelah lepas landas dari Teheran, yang menewaskan 176 orang penumpang dan awak pesawatnya.

Selama tiga hari pihak berwenang Iran menyangkal bertanggung jawab atas jatuhnya pesawat, namun setelah mendapat tekanan internasional, pimpinan Pengawal Revolusi akhirnya mengakui bahwa secara tidak sengaja menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina itu.

Beberapa jam sebelumnya, Iran menembakkan dua rudal dengan sasaran dua pangkalan udara AS di Irak.

Serangan roket itu sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad yang menewaskan jenderal senior Iran, Qasem Soleimani.

Apa yang terjadi di Iran?

Kantor berita Iran, Mehr melaporkann Ayatollah Khamenei, yang berusia 80 tahun, akan memimpin salat Jum`at di masjid Mosalla, Teheran, tetapi tidak mengaitkan acara itu dengan situasi belakangan ini.

Pernyataan itu mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa "Iran akan kembali menunjukkan persatuan dan keagungan mereka".

Terakhir kali Ayatollah Khamenei memimpin salat Jumat di Teheran di tahun 2012 pada peringatan 33 tahun Revolusi Islam negara itu.

Memimpin salat Jumat di ibukota merupakan tindakan simbolis signifikan yang biasanya digelar ketika otoritas tertinggi Iran ingin menyampaikan pesan penting, kata Mehdi Khalaji dari The Washington Institute for Near East Policy.

Secara historis, para pemimpin Iran telah menyerahkan tugas ini kepada para ulama yang setia dengan keterampilan pidato yang kuat, tambahnya.

Pemberitaan bahwa tembakan rudal Iran menjadi penyebab jatuhnya pesawat Ukraina telah melahirkan aksi protes berhari-hari di beberapa kota di Iran, terutama di sejumlah perguruan tinggi, yang ditandai teriakan Pengawal Revolusi adalah "pembunuh" dan "pembohong".

Rekaman video di media sosial saat digelar proses pemakaman korban unjuk rasa memperlihatkan para pelayat meneriakkan slogan-slogan yang ditujukan kepada pihak berwenang.

Iran menyatakan telah menangkap beberapa orang terkait kecelakaan pesawat itu dan Presiden Rouhani mengatakan proses penyelidikannya akan diawasi oleh "pengadilan khusus", seraya menekankan bahwa "seluruh dunia akan mengawasi".

Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengakui bahwa masyarakat Iran telah "dibohongi" selama beberapa hari, namun dia bersikeras bahwa pemerintah Iran juga berada dalam situasi ketidaktahuan.

Pihak berwenang Iran menghadapi tekanan yang semakin besar di berbagai bidang. Ekonomi Iran saat ini sedang berjuang di bawah tekanan sanksi AS. Mereka juga mendapat tekanan terkait kesepakatan nuklir yang terancam berantakan setelah AS menarik komitmennya.

Tahun lalu, protes yang diwarnai kekerasan meletus di sejumlah wilayah setelah pemerintah Iran secara tak terduga mengumumkan kebijakan penjatahan pengguna BBM dan menaikkan harganya.

Analisis wartawan BBC Persia, Kasra Naji

Terakhir kali Pemimpin Tertinggi Iran memimpin salat Jumat di Teheran adalah saat puncak gerakan demonstrasi Arab Spring .

Dia menggunakan kesempatan itu untuk menyampaikan khotbah dalam bahasa Arab - pesan yang bisa didengar di dunia Arab.

Dia ingin menggunakan forum itu untuk menggambarkan kemajuan di sebagian besar dunia Arab sebagai Kebangkitan Islam. Namun dia salah.

Kini agaknya Ayatollah Ali Khamenei ingin sekali membela Pengawal Revolusi yang mendapat kecaman keras di Iran karena telah menembak jatuh pesawat Ukraina.

Ada kekhawatiran bahwa dia juga bisa saja menyerukan upaya penindasan lebih lanjut terhadap mahasiswa dan para pengunjuk rasa untuk menyelamatkan kekuasaannya.

Pihak berwenang telah menyerukan pawai nasional yang disponsori secara resmi pada hari Jumat untuk mendukung Pengawal Revolusi.

Di Teheran, persiapan ekstensif acara itu sedang dilakukan untuk mengerahkan sebanyak mungkin para pendukungnya dalam unjuk kekuatan tersebut.

Namun demikian banyak orang Iran mengatakan mereka ingin dia mengakui bahwa pemerintahannya tidak melakukan apapun selain kesengsaraan.

Bagaimana perkembangan proses penyelidikan jatuhnya pesawat?

Setelah pertemuan di London pada Kamis, menteri dari lima negara yang kehilangan warganya dalam kecelakaan itu menuntut "kerjasama penuh" dari Iran dalam penyelidikan internasional yang bersifat transparan.

Para menteri luar negeri Afghanistan, Inggris, Kanada, Swedia dan Ukraina juga mengatakan Iran harus membayar kompensasi.

Berbicara atas nama kelompok itu, Menteri Luar Negeri Kanada, François-Philippe Champagne mengatakan:

"Kami di sini untuk menuntut pertanggungjawaban, transparansi, dan keadilan bagi para korban - warga Ukraina, Swedia, Afghanistan, Inggris, Kanada, dan Iran, selengkap-lengkapnya dan proses penyelidikan internasional yang bersifat transparan.


- BBC

"Di tengah tragedi yang mengerikan ini, ada banyak pertanyaan. Keluarga menginginkan jawaban, semua negara yang berkumpul di sini menginginkan jawaban, dan masyarakat internasional menginginkan jawaban. Dunia menunggu jawaban itu dan kami tidak akan beristirahat sampai kami mendapatkannya."

Menteri Luar Negeri Kanada Champagne mengatakan semua yang bertanggung jawab harus dibawa ke pengadilan.

Pada Rabu, tim penyelidik Kanada mengunjungi lokasi kecelakaan dan memeriksa reruntuhan pesawat.

Mereka berharap dapat berpartisipasi dalam menganalisa rekam penerbangan dalam black box (kotak hitam) di dalam pesawat - bagian penting untuk mencari tahu secara persis apa yang terjadi pada pesawat dan bagaimana dia jatuh.