Iran Tolak Serahkan Kotak Hitam Pesawat Jatuh ke AS

Pesawat maskapai Ukraina International (UIA) membeli pesawat Boeing 737-800 plane pada 2016. - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Iran menyatakan tidak akan menyerahkan kotak hitam alias perangkat perekam penerbangan dari pesawat maskapai Ukraina yang jatuh kepada perusahaan Boeing atau pemerintah Amerika Serikat.

Dalam pernyataan yang diterbitkan kantor berita Mehr , Kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran (CAO), Ali Abedzadeh, berkata: "Kami tidak akan memberikan kotak hitam kepada pembuat [pesawat] dan Amerika."

"Kecelakaan ini akan diinvestigasi oleh organisasi penerbangan Iran, namun pihak Ukraina juga dapat hadir selama penyelidikan insiden ini," tambahnya.

Pesawat Boeing 737-800 itu jatuh beberapa menit setelah lepas landas dari bandara di Teheran, menewaskan 176 orang.

Iran, menurut aturan penerbangan dunia, berhak memimpin jalannya penyelidikan.

Namun, biasanya Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS punya peranan dalam penyelidikan internasional yang melibatkan pesawat buatan Boeing. Namun, badan itu harus bertindak seizin dan seturut hukum negara setempat.

Sejumlah pakar mengatakan hanya beberapa negara di dunia yang mampu menganalisa isi kotak hitam.

Dari keterangan Abedzadeh, belum jelas negara mana yang akan menganalisa muatan perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan.

Boeing mengaku "siap membantu dalam cara apapun yang diperlukan". Adapun Kanada mengatakan telah menawarkan bantuan teknis.


- AFP

Apa yang terjadi?

Pesawat maskapai Ukraina International (UIA) dengan nomor penerbangan PS752 dijadwalkan menuju ibu kota Ukraina, Kiev, dari bandar udara Imam Khomeini di Teheran, Iran.

Pada pukul 06:12 waktu setempat, pesawat itu jatuh—beberapa menit setelah lepas landas.

Saat jatuh, pesawat itu mengangkut 176 orang. Sebagian besar penumpang berasal dari Iran dan Kanada.

Kedutaan Besar Ukraina di Teheran awalnya menuding kegagalan mesin sebagai penyebab jatuhnya pesawat. Namun, pernyataan itu belakangan dicabut seraya menyebut bahwa komentar apapun mengenai penyebab kecelakaan sebelum penyelidikan resmi bukanlah komentar resmi.

Berdasarkan data laman Flightradar24, jarak pandang tergolong baik ketika pesawat jatuh.

Para pejabat maskapai mengatakan seluruh awak kabin berpengalaman.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, memperingatkan agar jangan "berspekulasi atau mengemukakan teori yang tidak diverifikasi terkait bencana" sampai laporan resmi dirilis.


Anggota organisasi Sabit Merah Iran memeriksa puing-puing pesawat milik maskapai Ukraina yang jatuh. - AFP

Media di Iran melaporkan bahwa masalah teknis adalah penyebab dan mengutip pejabat penerbangan yang mengatakan tidak ada tanda-tanda darurat yang diumumkan.

Abedzadeh menegaskan "terorisme" tidak memainkan peranan dalam jatuhnya pesawat, sebagaimana dikutip Mehr.

Siapa saja yang berada di dalam pesawat?

Di antara para korban, menurut Menteri Luar Negeri Ukraina, Vadym Prystaiko, terdapat 82 warga Iran, 11 warga Ukraina, 10 orang Swedia, empat orang Afghanistan, tiga orang Inggris, dan tiga orang Jerman.

Sebanyak 15 korban adalah anak-anak.

Namun, pemerintah Jerman belakangan menyebut "saat ini kami tidak mengetahui ada warga Jerman di antara para korban jatuhnya pesawat di Iran."


- BBC

Kepala operasi darurat Iran mengatakan sebanyak 147 korban merupakan warga Iran. Ini mengindikasikan bahwa sebanyak 65 orang berstatus dwikewarganegaraan.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan 138 penumpang di dalam pesawat sejatinya menuju Kanada setelah transit di Kiev, Ukraina.

"Semua orang yang tidak akan pulang ke rumah bertemu orang tua mereka, teman mereka, kolega mereka, atau keluarga mereka. Semuanya punya begitu banyak harapan, begitu banyak kehidupan di depan mereka."

Apa yang salah?


- BBC

Data penerbangan dari pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Ukraina itu tersedia di internet. Data itu menunjukkan pesawat naik secara normal setelah lepas landas dari Teheran.

Setelah sempat mencapai ketinggian 2.400 meter, data pesawat tiba-tiba lenyap.

Hal ini tidak lazim dan mengindikasikan semacam insiden di dalam pesawat. Pada tahap ini, kami tidak punya bukti untuk mengungkap apa penyebab insiden tersebut.

Menurut seorang mantan penyelidik kecelakaan pesawat, dugaan kegagalan mesin terasa terlalu dini. Kemungkinan ini memang tidak bisa diabaikan pada tahap dini, namun pesawat seperti Boeing 737-800 dirancang tetap mengudara kalaupun ada kegagalan mesin.

Lagipula, jika ada kegagalan mesin, kita bisa berharap data penerbangan memperlihatkan kenaikan pesawat menjadi landai.