KTT Kuala Lumpur Dicap Tandingan OKI, Mahathir Angkat Bicara
- ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal
VIVA – Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) melancarkan serangan terselubung terhadap
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Muslim di Malaysia dan menyebut pertemuan semacam itu akan melemahkan komunitas Islam.
Para pemimpin negara-negara Muslim termasuk Saudi, Iran, Turki dan Qatar mulanya akan menghadiri pertemuan di Kuala Lumpur tersebut. Namun para pengamat menyebut KTT itu bertujuan untuk menyaingi OKI.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menepis kekhawatiran itu dalam panggilan teleponnya dengan Raja Arab Saudi. Dia menegaskan KTT tersebut tidak dimaksudkan untuk menciptakan blok baru.
Namun dalam kritikannya, Sekretaris Jenderal OKI Yousef al-Othaimeen mengatakan pertemuan semacam itu akan memecah belah umat Islam.
"Bukan kepentingan negara Islam untuk mengadakan KTT dan pertemuan di luar kerangka kerja (OKI), terutama pada saat dunia ini menyaksikan banyak konflik," kata Othaimeen dalam pernyataannya dilansir Channel News Asia, Kamis 19 Desember 2019.
Othaimeen menambahkan bahwa setiap bentuk pelemahan terhadap OKI adalah juga pelemahan bagi Islam maupun Muslim.
Pejabat pemerintah Malaysia mengatakan Raja Salman diundang ke KTT Kuala Lumpur, namun Raja Salman tidak hadir. Dalam percakapan teleponnya dengan Mahathir, Raja Salman menegaskan bahwa masalah yang berkaitan dengan dunia Muslim harus disalurkan melalui OKI untuk mencapai persatuan.