Cerita WNI Susah Cari Makanan Halal di Salah Satu Kota Korsel

Wisatawan Asing berwisata ke Korea Selatan.
Sumber :
  • Korea Tourism Organization (KTO)

VIVA – Korea Selatan dianggap sebagai surganya makanan bagi banyak orang. Namun, turis Indonesia, Rati, mengaku sulit menemukan makan siang, saat berjalan di sekitar taman di kota terbesar kedua negara itu, Busan.

Rati dan dua teman perjalanannya sesama Muslim, mengalami kesulitan menemukan makanan bersertifikat halal. Meski menemukan makanan halal dekat Taman Yongdusan di daerah Nampodong, yang mereka kunjungi, tetapi mereka tak tertarik.

"Ada makanan halal, tetapi itu adalah masakan India. Kami ingin makanan Korea yang halal," keluh Meri, warga Indonesia berusia 30 tahun.

Namun, mereka menemukan solusi, yakni mengonsumsi makanan laut sebagai salah satu makanan menarik di Busan, yang mereka anggap 'aman untuk dimakan'.

Menurut Islamic Religious Council di Singapura, hewan yang hidup di air dan tidak dapat bertahan hidup di luarnya seperti ikan, kecuali yang beracun, memabukkan atau berbahaya bagi kesehatan adalah halal.

Selain sulit mencari makanan halal, mencari tempat untuk salat, ternyata lebih sulit bagi para pelancong. Mereka mulanya ingin pergi ke satu-satunya masjid di Busan, tetapi ketika sampai. masjid itu letaknya cukup jauh, yakni sekitar satu jam perjalanan dari tempat-tempat wisata yang mereka kunjungi.

Setelah juga mengunjungi ibu kota negara itu, Seoul, mereka mengatakan bahwa mereka merasa lebih sulit untuk bepergian di Busan, dibandingkan dengan di Seoul.

"Di Seoul, semua makanan halal berada di daerah yang sama di Itaewon, sehingga kita bisa pergi ke sana," kata Meri.

Meskipun relatif mudah di Seoul, seorang wisatawan Muslim dari Thailand, bernama Wan Rusnee Wangsoh menghadapi kesulitan. Sebab, dia tidak bisa menemukan makanan ramah Muslim di daerah wisata seperti Hongdae.

Dilansir dari Channel News Asia, situs web Organisasi Pariwisata Korea (KTO) mengungkapakan, lokasi wisatawan Muslim dari Asia dan Oseania adalah ‘area fokus’. Situs web ini juga memiliki halaman yang didedikasikan untuk informasi bagi umat Islam, berisi daftar restoran ramah Muslim dan tempat salat.

Website itu mengakui, tidak mudah bagi pelancong Muslim untuk menemukan makanan atau ruang salat yang sesuai di negara non-Islam itu. KTO juga mengatakan, pemerintah sedang melakukan yang terbaik untuk membuat negara itu menjadi tujuan ramah Muslim.

Media resmi Korea Selatan, Yonhap News Agency melaporkan pada September tahun ini bahwa jumlah wisatawan Muslim ke negara itu ditetapkan menjadi satu juta teratas, jika tren perjalanan berlanjut.

Yonhap mengutip KTO dalam melaporkan bahwa lebih dari 500 ribu turis Muslim mengunjungi negara itu pada paruh pertama tahun ini, naik 9,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (asp)