IPO, Perusahaan Tambang Nikel Ini Cari Modal Kembangkan Anak Usaha
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – PT Ifishdeco Tbk, berkode saham IFSH, resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia melalui skema penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering/IPO dan menjadi emiten ke-50 di tahun ini.
Perusahaan tambang bijih nikel itu melepas sebanyak 425 juta saham atau sekitar 20 persen, dari total modal disetor penuh perseroan dengan harga penawaran Rp440 per saham.
"Dana yang diperoleh dari IPO ini akan digunakan untuk mengembangkan bisnis anak usaha, yaitu PT BSI (Bintang Smelter Indonesia)," kata Presiden Direktur Ifishdeco, Oei Harry Fong Jaya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 5 Desember 2019.
Harry menjelaskan, PT BSI sendiri berencana untuk melakukan down payment, bagi pembelian mesin Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF). Hal itu, nantinya akan digunakan untuk mengembangkan kapasitas produksi mesin pengolahan dan pemurnian bijih nikel untuk menghasilkan produk feronikel.
"Kami yakin, dengan sarana dan prasarana yang ada, perusahaan akan mampu bersaing dengan produsen lainnya. Karena, dengan berkembangnya produksi feronikel, perusahaan siap berkembang," ujarnya.
Dalam aksi korporasi yang dilakukan Ifishdeco ini, perusahaan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.
Saat ini, Ifishdeco diketahui tengah menjalankan kegiatan usaha utama dalam bidang usaha pertambangan biji nikel (nickel ore), yang mencakup kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan penjualan bijih nikel.
Tujuan utama perusahaan adalah untuk menggali potensi nikel di Indonesia, dan memasarkannya pada pasar dalam negeri dan luar negeri di samping untuk memenuhi kebutuhan ore pabrik pengolahan dan pemurnian Perusahaan Anak (BSI).