Ratusan Pelajar dari 55 Negara Berkumpul di Bali Belajar Demokrasi
- Rilis Kemlu
VIVA – Peran pemuda sangat berpengaruh dalam proses demokrasi suatu bangsa pada masa yang akan datang. Kepentingan nasional pun sangat dipengaruhi oleh peran generasi muda.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di hadapan 113 pelajar dari lebih dari 55 negara dalam Bali Democracy Students Conference (BDSC). Hadir pula dalam forum tersebut Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar.
"Saya sampaikan begitu bicara tentang inklusivitas maka di situ ada generasi muda, juga di situ ada isu perempuan. Demokrasi yang kita inginkan adalah yang berfungsi dengan baik dan hasilnya dapat dirasakan oleh masyarakat," kata Retno dalam keterangan resminya, Rabu 4 Desember 2019.
Menurut Retno, berbicara tentang masa depan berarti juga termasuk masa depan pemuda di dalamnya. Jika para pemuda tidak dilibatkan sejak awal maka akan ada pemisahan sehingga menjadi tugas semua pihak untuk mendengarkan masukan dari generasi muda.
Sementara itu, Wakil Menlu Mahendra Siregar mengatakan 113 pelajar dari berbagai negara yang mengikuti kegiatan BDSC menunjukkan antusiasmenya untuk belajar mengenai demokrasi Indonesia.
"Ada yang melihat sebagai kesempatan yang semakin besar di mana semua orang berpartisipasi dalam demokrasi, namun ada yang sebaliknya khawatir dengan akses penggunaan digital yang mengarah pada cyber attack," ujar Mahendra.
Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat itu menekankan bahwa peran anak muda yang saat ini sangat aktif bermedia sosial harus dimanfaatkan dengan maksimal. "Misalnya dalam pemberian suara (pemilu), karena terkadang lupa sudah aktif 24 jam 7 hari di media sosial sehingga tidak perlu memberikan suara," kata Mahendra.
Namun menurutnya demokrasi Indonesia sudah cukup baik di mana jumlah generasi muda yang memberikan suara saat pemilu sama dengan kelompok umur lain. "Jadi demokrasi aktif harus sampai ke suara. Ini lesson learned dari kita," kata Mahendra. (ren)