2030, SKK Migas Siap Penuhi Target 1 Juta Barel Per Hari

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Dwi Soetjipto.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Humas Kementerian ESDM

VIVA – Indonesia menargetkan peningkatan produksi minyak. Peningkatan produksi ini disebut Kepala Satuan Kerja Khusus atau SKK Migas, Dwi Soetjipto ditargetkan mencapai angka satu juta barel per hari pada 2030 mendatang.

Dwi mengungkapkan bahwa saat ini, produksi minyak Indonesia baru mencapai 750 ribu barel per hari.

Untuk mencapai target satu juta barel per hari pada 2030 mendatang, dinilai Dwi, bukanlah hal yang tak mungkin dicapai.

Dwi menerangkan, Indonesia memiliki 128 ceruk migas. Dari jumlah itu, baru 54 cekungan migas yang sudah dieksplorasi. Sedangkan 74 cekungan migas lainnya, belum disentuh.

Dwi menjabarkan, guna mencapai target satu juta barel per hari dibutuhkan finansial yang besar. Karenanya, diperlukan kerja sama dengan investor-investor untuk meraih target tersebut.

"Tetapi, memang tantangannya besar, karena kita membutuhkan investor-investor yang mempunyai kekuatan finansial, karena ini napasnya harus panjang " ujar Dwi di Yogyakarta, Selasa 26 November 2019.

"Oleh karena itu, saat ini, yang kita lakukan adalah kita bikin ekspektasi kapan kita bisa membangun produksi yang kuat, kembali ke satu juta barrel oil per day ini kapan. Sekarang kita harus siapkan," sambung Dwi.

Dwi menilai, jika sektor gas di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Hal ini tak lepas dari mulai beroperasinya Blok Masela.

"Gas kita punya potensi menjadi besar, yaitu sudah mulai proyek untuk Blok Masela. Blok Masela ini akan menambah produksi gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas pipa 150 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd)," jelas Dwi.

Dwi menambahkan, untuk sektor minyak pihaknya masih terus mencari cadangan-cadangan untuk dieksplorasi. Sehingga, target satu juta barel per hari bisa diraih.

“Sedang minyak kita sedang mencari cadangan-cadangan untuk bisa mengangkat dan targetkan 2030 kita bisa kembali satu juta barel per day. Sekarang, ini 750 ribu ya,” tegas Dwi. (asp)