Penunjukan Ahok di Pertamina Inisiatif Kementerian BUMN

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga (kiri).
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA – Adanya pertanyaan terkait penunjukkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina, karena perintah Presiden Joko Widodo, nyatanya tak sepenuhnya benar terjadi. Ahok ditunjuk Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, karena punya kemampuan.

Staf Khusus BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya membantah tegas adanya anggapan bahwa Ahok dipilih karena kedekatan beliau dengan Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, Kementerian BUMN saat ini, khusus Menteri BUMN, Erick Thohir mencari orang-orang yang tangguh yang cocok di perusahaan BUMN. Sebab, nyatanya tak hanya Ahok yang diajak bergabung, melainkan ada mantan menteri dan mantan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kami mencari orang yang tangguh di perusahaan, selain Ahok ada Chandra Hamzah, mantan menteri, mantan wamen, tokoh bekas KPK yang punya profil kuat naikkan profil perusahaan," jelas Arya pada diskusi di ILC tvOne, Selasa 26 November 2019. 

Arya mengungkapkan, jika nantinya orang-orang yang punya profil itu bergabung, tentunya publik bisa melihat dengan baik. Dan, pastinya dalam jangka panjang profit dari BUMN itu akan lebih baik dari saat ini.

Selain itu, ia menuturkan, dipilihnya Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina, juga lantaran mantan Gubernur DKI itu tak memiliki kaitan dengan bisnis migas selama ini, sehingga diharapkan tidak terjebak dan terintervensi lebih jauh.

"Tugas Ahok adalah menurunkan impor minyak, ini yang disebut selama ini kuncinya impor minyak, ketika ini turun, maka dengan sendirinya akan sangat banyak peran Ahok turunkan mafia-mafia yang dibicarakan," ujarnya. (asp)