Australia Investigasi Potensi Mata-mata China di Parlemen

picture-alliance/empics/D. Davies
Sumber :
  • dw

Perdana Menteri Australia Scott Morrison hari Senin (25/11) mengatakan, kemungkinan bahwa China mencoba menempatkan agen di parlemen negara itu "sangat mengganggu dan meresahkan."

Pernyataan Morrison datang setelah program berita Australia "60 Minutes" Minggu malam (24/11) melaporkan bahwa dinas Cina menawarkan mobil mewah seharga 1 juta dolar Australia kepada Bo "Nick" Zhao untuk mencalonkan diri di Melbourne.

Organisasi Intelijen Keamanan Australia ASIO mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka "sebelumnya sudah mengetahui" ada dugaan persekongkolan itu dan telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan-tuduhan tersebut. China belum memberi tanggapan resmi atas tuduhan itu.

Menurut media Australia, Bo "Nick" Zhao memberi keterangan tentang dugaan plot mata-mata itu kepada ASIO, sebelum dia ditemukan tewas di kamar sebuah motel pada Maret 2018. Penyebab kematiannya masih menjadi misteri bagi polisi.

Plot Spionase China di Australia?

Tuduhan terakhir ini muncul sehari setelah media Australia melaporkan bahwa seorang pria yang diidentifikasi sebagai agen intelijen Tiongkok telah memberi ASIO rincian operasi intervensi politik Cina di Australia, Taiwan dan Hong Kong.

Menurut laporan itu, Wang Liqiang yang berusia 26 tahun mengatakan, dia secara pribadi terlibat dalam operasi infiltrasi dan spionase itu.

Namun kepolisian Vina hari Sabtu (23/11) mengatakan, Wang Liqiang adalah penipu yang "pengangguran" dan buron yang dicari di China karena kasus penipuan.

Mitra dagang penting

China adalah salah satu mitra dagang Australia yang paling penting, tetapi hubungan kedua negara telah memburuk dalam beberapa tahun terakhir, ketika China berupaya meningkatkan pengaruhnya di Pasifik Selatan dan munculnya tuduhan kegiatan spionase China di berbagai negara.

Seorang juru bicara pemerintah Australia mengatakan, negara itu sekarang menyediakan lebih banyak sumber daya untuk badan-badan intelijen dan keamanan dan membentuk koordinator "interferensi asing".

"Ini bukan hanya soal uang tunai dalam kantong, yang diberikan sebagai bantuan. Ini adalah kegiatan yang disponsori negara (asing) untuk menyusup ke parlemen kami menggunakan warga negara Australia dan pada dasarnya menjalankan kegiatan sebagai agen asing dalam sistem demokrasi kami," kata kepala komite intelijen Andrew Hastie kepada program, berita "60 Minutes".

hp/vlz (rtr, afp)