Meski Angkanya Turun, Wapres Maruf: Kemiskinan Tetap Perhatian Utama
- VIVA.co.id/Eduward Ambarita
VIVA – Wakil Presiden, Ma'ruf Amin mengklaim tingkat kemiskinan di Indonesia terus menurun selama lima tahun terakhir. Penurunan itu mencapai 9,41 persen pada Maret 2019 ini.
"Ini capaian yang sangat membanggakan, karena pertama kali tingkat kemiskinan mencapai satu digit. Tetapi, persoalan kemiskinan masih harus menjadi perhatian utama kita," kata Ma'ruf di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin malam, 25 November 2019.
"Karena meski tingkat kemiskinan turun, jumlahnya masih besar kisaran 25 juta orang," tambah dia.
Selain kemiskinan, pemerintah juga terus berupaya menurunkan tingkat gizi buruk atau kekerdilan pada anak (stunting). Meskipun ada penurunan dari 30,8 persen pada 2018 menjadi 27,67 persen di 2019, angka stunting disebutnya masih tinggi.
"Angka prevalensi stunting saat ini masih tinggi, karena hampir satu dari tiga balita mengalami stunting. Pemerintah telah menetapkan target penurunan prevalensi stunting menjadi di bawah 20 persen 2024," ujar Ma'ruf.
Kemudian, katanya, Indonesia juga masih harus berhadapan dengan masalah kesehatan masyarakat. Dalam kurun 15 tahun, angka penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan gagal ginjal telah meningkat mencapai lebih dari 57 persen, yang sebelumnya hanya berada pada kisaran 37 persen.
"Selain jadi beban utama pembiayaan kesehatan dalam program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), penyakit tidak menular disebabkan perilaku hidup tidak sehat yang sebetulnya dapat dicegah, seperti pada makan tidak seimbang, kurang olahraga, dan merokok," kata Ma'ruf. (asp)