BUMN Ini Sudah Biayai Usaha Kecil 5,8 Juta Ibu-Ibu

Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi (tengah) dalam acara Ngobrol Pagi Seputar BUMN.
Sumber :
  • VIVAnews/Arrijal Rachman

VIVA – PT Permodalan Nasional Madani atau PNM mencatat, telah membiayai usaha super mikro 5,8 juta nasabah hingga 21 November 2019, sejak diluncurkan empat tahun lalu. Pembiayaan tersebut, dilakukan melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera atau Mekaar.

Sementara itu, untuk program Unit Layanan Modal Mikro (Ulamm) yang diluncurkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sejak 12 tahun lalu, hingga 21 November 2019, membiayai 73.172 nasabah aktif.

Direktur Utama PNM, Aried Mulyadi mengatakan, penyaluran pembiayaan Mekaar hingga 21 November 2019 telah sebesar Rp 17,5 triliun, dengan total outstanding mencapai Rp 10,6 triliun, atau akumulasi Rp 30,76 triliun. Akumulasi penyaluran Ulamm sebesar 25,5 triliun, dengan nilai outstanding 6,7 triliun. Mayoritas nasabah adalah ibu-ibu.

"Ibu-ibu yang jadi sasaran, karena para ibu-ibu ini punya kemampuan produktif, kemampuan usaha, cuma mereka sulit akses lembaga-lembaga keuangan," kata dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 22 November 2019.

Dia mengatakan, adapun plafon yang dibuka untuk membiayai usaha kecil-kecilan ibu-ibu itu sebesar Rp2 juta hingga Rp5 juta. Pada tahun ini, plafon pembiayaan tersebut diperbesar menjadi Rp7 juta hingga Rp10 juta melalui program Mekaar Plus.

"Ini sebagai tindaklanjut arahan keliling bapak presiden supaya penerimanya diperluas, plafonnya diperbesar. Kami akan bisa naikkan nasabah menjadi 7,7 juta nasabah pada 2020," tuturnya.

Dengan adanya PMN, dia berharap, pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perempuan bisa benar-benar terealisasi. Sebab, ibu-ibu tersebut merupakan pengusaha-pengusaha yang sulit tersentuh oleh perbankan, karena dari sisi administrasinya tidak mendukung.