DPP REI Akui Pemindahan Ibu Kota Berdampak ke Sektor Properti Jakarta
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Pemindahan Ibu Kota Negara dari DKI Jakarta ke Penajam Paser Utara di Kalimantan Timur, dinilai juga akan membawa dampak bagi sektor properti, terutama di Jakarta.
Meski demikian, Ketua Umum DPP REI, Soelaeman Soemawinata memastikan, nantinya akan ada sejumlah kejutan di sektor properti Jakarta, sekaligus iklim baru yang akan terbentuk secara regional.
"Kan, semua perubahan memang akan selalu ada kejutannya, dan akan mencapai titik keseimbangan baru. Itu, di mana-mana seperti itu," kata pria yang karib disapa Eman tersebut, saat ditemui dalam acara Rakerda REI DKI di Jakarta Selatan, Rabu 20 November 2019.
Terkait apakah benar wacana mengenai perpindahan ibu kota baru itu sudah berdampak ke harga properti di Jakarta yang menurun, Eman pun membantahnya.
Meskipun, dia juga mengaku belum mengetahui secara pasti, bagaimana dinamika harga properti di Jakarta, setelah ramai wacana pemindahan ibu kota tersebut.
"Ya, itu sih baru gosip saja memang. Tapi secara faktualnya, saya memang belum tahu, karena memang saya juga baru dengar," ujar Eman.
Eman menyayangkan sikap sebagian masyarakat Indonesia, yang kerap termakan isu dan terburu-buru menyebar rumor yang sebenarnya belum diketahui secara pasti Kebenarannya.
"Jadi, kadang kalau ada isu apa-apa belum tentu jadi, tapi masyarakat kita sudah heboh. Seperti misalnya, kalau ada kabar soal kenaikan harga bensin dalam waktu dekat, tapi ongkos angkutan umum sudah keburu naik. Ya seperti itulah secara psikologis masyarakat itu," kata Eman.
Meski demikian, Eman tak menyangkal, jika pemindahan ibu kota ke Penajam Paser Utara itu, memang akan berdampak ke sektor properti di wilayah-wilayah terkait, khususnya di DKI Jakarta.
"Pasti ada pengaruhnya memang. Tetapi, kalau soal berapa lamanya, saya belum tahu," kata Eman.
"Biasanya kan, di DKI ini nanti properti akan drop dulu (setelah pemindahan ibu kota). Mungkin, sekitar 10 tahun, baru habis itu bisa dilihat, apakah akan terjadi titik keseimbangan baru," ujarnya.